Pantas Soeharto Lolos Dari Penculikan dan Pembunuhan G30S/PKI Padahal Jendral, Ternyata Ini Sebabnya
Soeharto lolos dari penculikan dan pembunuhan yang dilakukan pasukan Cakrabirawa dalam tragedi G30SPKI.
Soeharto menjadi pahlawan
Setelah peristiwa G30S, suasana memanas. PKI dianggap sebagai dalang utama.
Masyarakat sipil, mahasiswa, dibantu tentara, menggelar berbagai demonstrasi besar-besaran meminta PKI dibubarkan dan ekonomi diperbaiki.
Cakrabirawa pasca tragedi G30S/PKI" Mantan Prajurit Cakrabirawa pasca tragedi G30S/PKI (Istimewa/Tribun Kaltim)
Puncaknya pada 11 Maret 1966. Soeharto yang saat itu menjabat Panglima Angkatan Darat mendapat mandat Sukarno untuk mengatasi keadaan.
Permintaan yang dikenal dengan Supersemar (Surat Perintah 11 Maret) itu membuka pintu bagi Soeharto untuk mengambil kekuasaan dari Sukarno. Soeharto muncul sebagai pahlawan.
Soeharto sukses menumpas PKI dan menjadi presiden.
Setidaknya 500.000 orang yang dituduh PKI atau simpatisannya, dihabisi di berbagai penjuru Indonesia.
Latief yang merasa dikhianati oleh Soeharto.
"Jadi siapa yang sebenarnya telah mengakibatkan terbunuhnya para jenderal tersebut? Saya yang telah memberi laporan lebih dulu kepada Jenderal Soeharto? Atau justru Jenderal Soeharto, yang sudah menerima laporan tetapi tidak berbuat apa-apa?" kata Latief dalam kesaksiannya.
"Nyatanya, sama sekali tidak pernah ada langkah-langkah untuk menambah penjagaan. Sebaliknya, setelah Peristiwa G30S meletus, selain menghantam G30S dan juga membantai ribuan rakyat yang sama sekali tidak tahu apa-apa, mereka bertiga (Soeharto, Umar Wirahadikusumah, dan Basuki Rachmat) kemudian malahan bersama-sama menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno," ujar Latief.
Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/20-mei-1998-malam-satu-hari-jelang-lengsernya-soeharto.jpg)