Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Kapolri Tertawai Ferdy Sambo yang Masih Ngotot Berbohong soal Kematian Brigadir J: Dia Mencoba . .

Kapolri Jenderal Listyo tertawa karena sikap Ferdy Sambo yang tetap berbohong soal kematian Brigadir J. Suami Bu Putri dianggap mencoba bertahan.

Editor: Frandi Piring
Kompas TV/Tangkap Layar Youtube
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Tertawai Ferdy Sambo yang Masih Ngotot Berbohong soal Kematian Brigadir J. 

Polri berhasil mengungkap kasus kematian Brigadir J dan menetapkan lima tersangka, termasuk Ferdy Sambo dan Bharada E.

"Berkat kerja keras dari tim semuanya, termasuk bagaimana kita berusaha untuk membongkar kasus ini seterang-terangnya, ya alhamdulillah, semuanya kemudian bisa terungkap," lanjutnya.

Baca juga: Akhirnya Terungkap, Bripka RR Ungkap Kronologi Kejadian di Magelang, Brigadir J Ketahuan Om Kuat?

Baca juga: Pantas Deolipa Yumara Surati Kapolri, Minta Dua Jendral Dicopot, Ternyata Ini Alasannya

Baca juga: Akhirnya Terungkap Bripka Ricky Buka Suara Soal Uang 500 Juta, Duit Tutup Mulut Kasus Ferdy Sambo

Kronologi pembunuhan Brigadir J di Duren Tiga

Dalam Program Satu Meja, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga mengungkapkan kronologi kejadian yang diceritakan Bharada E.


(Potret Brigadir J dan Irjen Ferdy Sambo./Kolase Tribun Manado / HO)

Sebelumnya, Bharada E sempat mengakui adanya peristiwa tembak menembak di rumah dinas atasannya, Ferdy Sambo.

Namun, keterangan yang disampaikan Bharada E kepada Timsus itu berubah, menjadi peristiwa penembakan terhadap Brigadir J.

Di hadapan Timsus, Bharada E pun menjelaskan kronologi kematian Brigadir J.

"Saat itu, ia (Bharada E) melihat FS memegang senjata dan menyerahkan ke dia."

Selanjutnya, Kapolri meminta untuk mendalami pernyataan tersebut hingga Bharada E menjelaskan lebih detail.

"Kemudian, dia menulis tentang kronologis secara lengkap. Di situ, kita kemudian mendapat gambaran bahwa peristiwa yang terjadi bukan tembak menembak.

Tapi, lebih kepada Richard menembak yang didahului dengan adanya peristiwa di Saguling ada informasi dari Ibu PC (Putri Candrawathi) ke FS," jelasnya.

Kemudian, saat itu, lanjut Listyo Sigit, Richard dipanggil, ditanya apakah yang bersangkutan siap untuk membantu, karena saat itu FS ingin membunuh Yosua.

"Richard siap, kalau siap, saya lindungi (janji FS), karena dengan keyakinan itulah dia mempertahankan," kata Listyo Sigit.

Setelah, kronologi tersebut dibuka oleh Bharada E, keterangan lainnya pun kembali didapat hingga terungkap kasus penembakan Brigadir J.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved