Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pantas Penyidik Sempat Takut Tangani Pembunuhan Brigadir J, Ternyata Pengaruh Ferdy Sambo

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa penyidik mengalami ketakutan saat menangani kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J

Editor: Alpen Martinus
Kolase Tribunnews.com/Humas Polri
Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo (kiri), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kanan). Listyo menyebutkan pencopotan Ferdy Sambo adalah kunci penyidikan kasus Brigadir J. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengaruh Ferdy Sambo di Polri memang sangat kuat, sehingga banyak penyidik yang takut kepadanya.

Hal tersebut rupanya yang menjadi penghalang proses penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J.

Hal tersebut diakui oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca juga: Akhirnya Terungkap, Hasil Tes Kebohongan Tersangka Pembunuh Brigadir J, FS Bisa Lolos Hukuman Mati?

Simak video terkait :

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa penyidik mengalami ketakutan saat menangani kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Duren Tiga, Jakarta yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo.

Listyo menyebut, para penyidik takut bila nanti berhadapan dengan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Hal tersebut diungkapkan Kapolri dalam program Satu Meja The Forum Spesial 'Siasat Kapolri di Pusaran Kasus Sambo' di Kompas TV, Rabu (7/9/2022) malam.

"Kemudian kami lihat bahwa penyidik pun saat itu sempat takut. Sempat takut karena ada bahasa-bahasa bahwa mereka semua nanti akan berhadapan dengan yang bersangkutan.

Baca juga: Sosok Kombes Sakeus Ginting, Petinggi Propam Polri Pengadil Polisi yang Terlibat di Kasus Brigadir J


Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan sosok polisi-polisi yang pertama kali datang ke tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J saat rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Rabu (24/8/2022). (Tangkapan layar Video YouTube)

Sehingga dari situ kami putuskan 25 orang ya pada saat itu, termasuk yang bersangkutan (Ferdy Sambo) untuk kami mutasi demosi dan kami ganti dengan pejabat yang baru," kata Listyo Sigit Prabowo seperti dikutip dari Kompas Tv.

Saat diwawancara Jurnalis Senior Harian Kompas Budiman Tanuredjo, Kapolri mengatakan setelah Ferdy Sambo dinonaktifkan, barulah kasus pembunuhan berencana tersebut secara perlahan mulai terbongkar.

"Alhamdulillah begitu kami ganti waktu itu proses mulai berjalan lancar, mulai terbuka. Kemudian kejanggalan-kejanggalan yang pada saat itu kami dapat itu mulai bisa terjawab. Utamanya memang pada saat itu kami mulai/start masalah perkenaan atau pun temuan balistik di TKP yang berbeda dengan apa yang dia sampaikan," katanya.

Baca juga: Kapolri tak Menampik Awal Pengusutan Kasus Brigadir J Ada Upaya Menghalangi dan Intimidasi


Irjen Ferdy Sambo saat datangan Bareskrim Polri, guna diperiksa sebagai saksi atas kasus tewasnya Brigadir J, Kamis (4/8/2022).((Tangkap layar YouTube Kompas TV)

Kapolri tidak memungkiri bahwa kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J merupakan pukulan bagi Polri, dimana saat ini sedang memperbaiki citra institusi.

Menurutnya, pada saat hasil survei awal, Polri di angka 74 persen, sehingga kemudian dengan melaksanakan berbagai program transformasi menuju Polri yang presisi pada saat itu.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved