Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Realisasi Belanja APBD Sulawesi Utara Baru 36 Persen, APBN 50 Persen

Realisasi pendapatan dan belanja APBN di Sulawesi Utara hingga Bulan Juli 2022 belum sesuai target yang ditetapkan.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
Tribun Manado/Fernando Lumowa
Kepala DJPb Sulawesi Utara, Ratih Hapsari Kusumawardani berbicara dalam diskusi Bintang Ekonomi dan Keuangan Sulawesi Utara di Gedung Keuangan Manado, Rabu (31/08/2022). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Realisasi pendapatan dan belanja APBN di Sulawesi Utara hingga Bulan Juli 2022 belum sesuai target yang ditetapkan.

Berdasarkan data Kaper Kementerian Keuangan Sulawesi Utara, hingga periode Juli 2022, untuk Pendapatan APBN terealisasi sebesar Rp 2,8 T.

"Angka itu setara 61,89 persen dari pagu anggaran," kata Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Utara, Ratih Hapsari Kusumawardani, Kamis (01/09/2022).

Sementara untuk realisasi belanjanya sebesar Rp 11,4 triliun. Itu baru setara 50,83 persen dari pagu.

"Dengan demikian ada defisit sebesar minus Rp 8 triliun dari target belanja," katanya lagi.

Sementara, khusus untuk pendapatan APBD terealisasi pendapatan sebesar Rp 8,2 triliun.

Pendapatan APBD baru 49,2 peran dari pagu. Sedangkan capaian belanja APBD Sulawesi Utara sebesar Rp 6,5 triliun atau 36,95 persen dari pagu.

"Ada Silpa sebesar Rp 1,8 triliun," jelas Ratih.

Ia menjelaskan, sebagian besar pendapatan daerah ditopang oleh Transfer ke Daerah (TKD), yaitu dana yang ditransfer Pemerintah Pusat untuk membiayai Pemda yang mencapai Rp 7,2 triliun.

Porsi TKD ke Pemda setara 86,74 peran dari total Pendapatan Daerah.

Sementara, untuk pendapatan pada APBN didominasi oleh Pendapatan Pajak yang sampai dengan Juli 2022 telah terealisasi Rp 2,1 triliun.

Di mana, realisasi penerimaan pajak di Bulan Juli di dominasi oleh PPh sebesar Rp 160,28 miliar-- setara 47,55 persen dari penerimaan.

Kemudian, diikuti oleh PPN sebesar Rp 150,01 miliar, setara 44,50 persen dari penerimaan.

Sedangkan PBB secara m-to-m mengalami peningkatan yang tinggi dari bulan Juni ke Juli, yaitu Rp 1,02 miliar ke Rp 21,94 miliar.

Perihal realisasi pendapatan dan belanja yang belum sesuai target, Ratih mengatakan, ini persoalan klasik yang terjadi setiap tahun.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved