Polisi
Selamat Hari Polwan Nasional, Ini Sosok Wanita Pertama yang Jadi Jenderal Polisi, Asal Manado
Karier perempuan di kepolisian pun berlanjut, hingga lahirlah jenderal perempuan pertama Brigjen Pol. (Purn) Jeanne Mandagi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Setiap tanggal 1 September diperingati sebagai Hari Polisi Wanita Nasional ( Polwan ).
Peringatan Hari Polwan ternyata untuk menandai hal penting dalam sejarah Polwan.
Hari Polwan diperingati untuk menandai pertama kalinya enam orang perempuan yang mendaftar dalam sekolah kepolisian.
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Jumat 2 September 2022, Taurus Alami Banyak Stres, Cancer Ada Kesuksesan
Baca juga: Akhirnya Terungkap Alasan Kuat Maruf Tertawa Lepas Usai Adegan Rekonstruksi di Kamar Bareng Putri
Pada tahun 1948 lalu ketika enam orang perempuan yakni Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmainar, dan Rosnalia Taher secara resmi disertakan dalam pendidikan kepolisian.
Karier perempuan di kepolisian pun berlanjut, hingga lahirlah seorang perempuan yang menjabat sebagai jenderal perempuan pertama.
Ia adalah Brigjen Pol. (Purn) Jeanne Mandagi.
Seperti apa perjalanan kariernya?
Pendidikan dan Perjalanan Karier
Dilansir PARAPUAN dari Kompas.com, Jeanne Mandagi merupakan perempuan berdarah Manado yang lahir pada 2 April 1937.
Ia menamatkan pendidikan SD dan SMP yang dikelola biarawati Katolik Manado, lalu melanjutkan pendidikan SMA di SMA Santa Ursula Jakarta.
Lulus pada tahun 1963 dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jeanne Mandagi memutuskan untuk masuk Kepolisian RI.
Ia resmi diangkat menjadi Polwan sejak 1 Desember 1965, dan melanjutkan pendidikan dengan mengikuti Kursus Peradilan Militer di tahun 1966.
Empat bulan berselang, Jeanne Mandagi ditugaskan menjadi Kepala Seksi Hukum Polda Maluku.
Kemudian menjadi Hakim Polri di Polda Maluku hingga tahun 1969.
Di tahun 1970, ia ditugaskan sebagai Kasi Binapta Polda Metro Jaya, kemudian bertanggung jawab sebagai Hakim Mahkamah Militer untuk wilayah Jakarta - Banten.
Kemudian pada tahun 1974, Jeanne Mandagi mengikuti kursus United Nations Regional Course on the Control of Narcotics dan memperdalam masalah drug law enforcement di Amerika Serikat.
Berbekal ilmu tersebut, Jeanne Mandagi kemudian ditempatkan di bidang reserse narkotika Mabes Polri dan naik menjadi kolonel di tahun 1980 setelah mengikuti pendidikan Sesko ABRI.
Februari 1989 dan tujuh bulan setelahnya, Jeanne Mandagi menjabat sebagai Sesdit Bimmas Polri, dan dipercaya sebagai Kepala Divisi Humas Polri.
Kepeduliannya terhadap masalah narkotika di Indonesia, menjadikan Jeanne Mandagi sebagai Koordinatior Ahli di Badan Narkotika Nasional.
Hobi Olahraga dan Musik Klasik
Selama kariernya, Jeanne Mandagi telah banyak meninggalkan legasi untuk Kepolisian RI.
Misalnya Jeanne Mandagi menyelenggarakan rapat kerja teknis Dispen Polri se-Indonesia yang pertama, menghasilkan perangkat lunak untuk petunjuk pelaksanaan tugas Dispen Polri.
Jeanne Mandagi juga membangun sebuah yayasan bernama Yayasan Permadi Siwi, sebagai pusat rehabilitasi pecandu narkotika.
Sebagai jenderal perempuan pertama di Indonesia, Jeanne Mandagi juga berharap kesempatan perempuan untuk berkarier di Kepolisian RI semakin terbuka.
"Ini juga berarti harapan dan kesempatan bagi wanita ABRI lainnya untuk meraih pangkat jenderal makin terbuka," ujar Jeanne pada wawancara Harian Kompas Oktober 1990.
Di samping karier cemerlangnya di kepolisian, Jeanne Mandagi adalah sosok yang suka dansa dan menyukai musik klasik ringan seperti karya Elvis Presley.
Di bidang olahraga, Jeanne Mandagi suka olahraga menembak, jogging, dan berkuda.
Jeanne Mandagi tutup usia di usia 80 tahun pada April 2017 lalu. (*)
Telah tayang di Tribunnews.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/jeanne-mandagi-jenderal-polisi-wanita-pertama-di-indonesia.jpg)