Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Irma Hutabarat Sedih, Rapat DPR dan Polisi Tidak Ada yang Bahas Nasib dan Penderitaan Ibu Brigadir J

Irma menyebut, pada kasus meninggalnya Brigadir Yosus Hutabarat, yang paling menderita adalah Rosti Simanjuntak bukan Putri Candrawathi

Kolase Tribun Manado/Istimewa/HO
Irma Hutabarat Sedih, Rapat DPR dan Polisi Tidak Ada yang Bahas Nasib dan Penderitaan Ibu Brigadir J 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Aktivis perempuan, Irma Hutabarat, Ketua Komunitas Civil Society Indonesia menganggap negara telah mengabaikan nasib ibunda Brigadir Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak dan keluarganya.

Irma menyebut, pada kasus meninggalnya Brigadir Yosus Hutabarat, yang paling menderita adalah Rosti Simanjuntak, yang tinggal di Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi.

Bukan tanpa dasar, Irma mencoba melihat lebih jauh ke belakang, sejak kasus meninggalnya Yosua ini mencuat.

Baca juga: Sosok Antonius Kosasih, Disinggung Kamaruddin Diduga Kelola Dana 300 T untuk Persiapan Capres 2024

Irma menyebut, pada kasus meninggalnya Brigadir Yosus Hutabarat, yang paling menderita adalah Rosti Simanjuntak, yang tinggal di Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi.

Bukan tanpa dasar, Irma mencoba melihat lebih jauh ke belakang, sejak kasus meninggalnya Yosua ini mencuat.

Dia menyebut, pada awalnya institusi kepolisian telah membuat pernyataan Brigadir Yosua berusaha melecehkan Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo.

Pernyataan itu dianggap Irma Hutabarat menyerang kehormatan Brigadir Yosua, anggota Polri yang sudah tewas ditembak.

Belakangan polisi menyebut tidak terjadi seperti yang diungkap di awal soal pelecehan di Duren Tiga.

Irma Hutabarat menuntut pengusutan tuntas kematian Brigadir Yoshua atau Brigadir J digelar di Taman Ismail Marzuki, Senin (8/8/2022) malam lalu. Irma menyesalkan negara yang terkesan melupakan keluarga Brigadir Yosua Hutabarat. (kompas tv)
Namun sayangnya, ketika Polri menyampaikan hal itu, tidak ada permintaan maaf kepada keluarga korban.

Demikian juga dengan Kombes Pol Budhi serta Komjen Ramadhan, yang di awal sudah menyebut terjadi pelecehan, tidak pernah meminta maaf.

"Kepolisian tidak minta maaf. Sambo dan Putri tidak bicara apa-apa. Ini orang sudah mati. Kematian anak adalah hal yang paling menyakitkan bagi seorang ibu," tutur Irma Hutabarat, pada acara Perempuan Bicara, tayang di TV One.

Dia juga mengkritisi lembaga negara yakni DPR, yang telah bersidang dan membahas soal kematian Brigadir Yosua Hutabarat.

"Parlemen bersidang, tidak satupun yang peduli apa yang terjadi pada keluarga Yosua," ujarnya.

Dia merasa bahwa DPR turut melupakan keluarga yang kini paling bersedih atas peristiwa ini.

Sumber: TribunMedan.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved