Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Reaksi Komnas HAM Soal Hasil Autopsi Kedua Brigadir J, Tak Ada Penganiayaan

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengaku tak heran jika hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J tak mengindikasikan adanya unsur penyiksaan.

Editor: Tesalonika Geatri
Kolase Foto Tribun Manado/Handout
Brigadir J alias Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hasil autopsi kedua Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alis Brigadir J telah dirilis ke publik pada Senin (22/8/2022)..

Brigadir J tewas dibunuh di rumah dinas Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.

Diketahui hasil autopsi pertama BrigadirJ diragukan sehingga dilakukan autopsi kedua.

Dari hasil autopsi kedua, Ketua Tim Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia (PDFI) Ade Firmansyah menyebut tidak ada luka-luka di tubuh Brigadir J selain luka akibat tembakan senjata api.

Pihaknya juga mengatakan, timnya bekerja secara independen serta tanpa tekanan dari pihak mana pun.

"Saya bisa yakinkan sesuai dengan hasil pemeriksaan kami, baik pada saat kita lakukan otopsi maupun dengan pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan dan hasil mikroskopik, tidak ada luka-luka pada tubuhnya selain luka-luka akibat kekerasan senjata api," ujar Ade di Bareskrim Polri, Jakarta.

Brigadir J.
Brigadir J. (HO/ Facebook Kamaruddin Simanjuntak)

Ade mengatakan di tubuh Brigadir J ada 5 luka tembakan masuk dan 4 luka tembakan keluar.

Dua luka yang fatal yakni ada di bagian kepala dan dada.

Satu peluru juga ada yang bersarang di sekitar tulang belakang Brigadir J.

Terkait luka-luka lain yang ditemukan di jenazah Brigadir J seperti jari yang patah, Ade menyebutkan, itu merupakan luka bekas trajektori atau lintasan anak peluru yang menyerempet jari.

Melansir Fotokita.id, ada 2 jari Yosua yang patah. Dua jari itu merupakan kelingking dan jari manis di tangan kiri.

"Itu adalah yang jarinya itu adalah arah alur lintasan anak peluru, jelas sekali peluru keluar mengenai jarinya. Jadi itu memang alur lintasan, kalau bahasa awamnya mungkin tersambar ya seperti itu," paparnya.

Ade kembali menegaskan, tak ada luka lain selain luka tembak di tubuh Yosua. "Kami sudah bisa pastikan dengan keilmuan forensik yang sebaik-baiknya bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan selain kekerasan senjata api pada tubuh korban," tandas Ade.

Ade tidak bisa menjelaskan lebih lanjut apakah patahnya jari itu disebabkan karena Yosua berlindung.

Dia hanya menyebut jari Brigadir J patah karena lintasan anak peluru.

Halaman
1234
Sumber: TribunMedan.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved