Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Ferdy Sambo Bermohon Minta Maaf, Mengaku Menyesal dan Siap Tanggung Jawab

Terkait banyaknya personel polisi yang diperiksa dan sedikitnya 35 orang telah diduga melanggar etik, Irjen Ferdy Sambo pun kembali menulis surat.

Editor: Tesalonika Geatri
Kolase Tribun Manado
Isi Surat Ferdy Sambo meminta maaf terkait pembunuhan Brigadir J 

Saya meminta maaf kepada para senior dan rekan-rekan semua, yang secara langsung merasakan akibatnya. Saya mohon permintaan maaf saya dapat diterima dan saya menyatakan siap untuk menjalankan setiap konsekuensi sesuai hukum yang berlaku.

Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Saya juga siap menerima tanggung jawab dan menanggung seluruh akibat hukum yang dilimpahkan kepada senior rekan-rekan yang terdampak.

Semoga kiranya rasa penyesalan dan permohonan maaf ini dapat diterima dengan terbuka dan saya siap menjalani proses hukum ini dengan baik sehingga segera mendapatkan keputusan yang membawa rasa keadilan bagi semua pihak.

Terima kasih semoga Tuhan senantiasa melindungi kita semua.

Hormat saya

Ferdy Sambo, SH, SIK, MH
Inspektur Jenderal Polisi.

Seperti diketahui, Brigadir J meninggal dengan luka tembak di rumah dinas Ferdy Sambo, Jumat 8 Juli 2022. 

Dalam kasus ini, Polri menetapkan 4 tersangka lain selain Sambo. Mereka adalah Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau dikenal sebagai Bharada E dan Bripka Ricky Rizal.

Lalu, asisten rumah tangga Sambo, Kuat Ma'ruf dan istri Sambo, Putri Chandrawathi. 

Sambo diduga memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J. 

Mereka dijerat Pasal pembunuhan atau Pasal 340 subsider 338 juncto Pasal 55 dan 56 KUHP. Kelima tersangka terancam hukuman maksimal hukuman mati. 

Selain itu, dalam kasus ini pula, Polri telah memeriksa 97 anggota polisi dalam kasus Ferdy Sambo ini.

Di mana sebanyak 16 polisi ditempatkan di ruang khusus karena pelanggaran etik.

6 Polisi diputuskan melanggar etik dan dipidana terkait obstruction of justice.

Mereka dianggap tak profesional dalam menangani kasus pembunuhan Brigadir J.

Halaman
123
Sumber: TribunMedan.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved