Brigadir J Tewas
Baru Terungkap Kuat Maruf Inginkan Hal ini dari Ferdy Sambo, Pantas Tak Akur dengan Brigadir J
Baru terungkap. Hal yang dilakukan oleh Kuwat Maruf pun disebut menjadi pemicu kemarahan Irjen Ferdy Sambo.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru terungkap fakta baru kasus pembunuhan Brigadir J.
Brigadir J yang ditembak Bharada E ternyata atas perintah Ferdy Sambo.
Murkanya Ferdy Sambo ternyata karena adanya siraman kata-kata panas dari Kuat Maruf.
Kuat Maruf ternyata sering mengompori dan mengfitnah Brigadir J.
Alhasil Ferdy Sambo marah pada Brigadir J.
Ya terkuak fakta terbaru terkait dengan kasus pembunuhan Brigadir J.
Ada dugaan fitnah hingga Brigadir Nofriansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dihabisi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Brigadir J dikabarkan menjadi korban fitnah dari Kuwat Maruf, sopir sekaligus asisten rumah tangga keluarga Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Kuwat Maruf memfitnah Brigadir J dengan alasan ingin menjadi orang kepercayaan nomor satu keluarga Irjen Ferdy Sambo.
Hal yang dilakukan oleh Kuwat Maruf pun disebut menjadi pemicu kemarahan Irjen Ferdy Sambo.
Irjen Ferdy Sambo dan Kuat Maruf (KM) serta Bripka Ricky Rizal (Bripka RR) (tribun-medan.com)
Brigadir J difitnah oleh Kuwat Maruf telah melakukan perbuatan tak terpuji terhadap Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.
Kuwat mengadukan informasi fitnah yang dirancangnya tersebut ke Irjen Ferdy Sambo hingga membuat Ferdy Sambo murka dan akhirnya menjadi otak pembunuhan ajudannya Brigadir J.
Fitnah dan propaganda Kuwat Maruf disinyalir menjadi penyebab utama pembunuhan Brigadir J.
Alasan Kuwat Maruf memfitnah Brigadir J, karena Kuwat maruf ingin menjadi orang kepercayaan nomor satu di keluarga Ferdy Sambo meski sipil, di antara para ajudan lain yang polisi.
Hal itu dikatakan eks kuasa hukum Bharada Eliezer atau Bharada E, salah satu tersangka pembunuhan Brigadir J, Deolipa Yumara dalam acara Catatan Demokrasi di akun YouTube TV One, Selasa (23/8/2022) malam.
"Si Kuwat ini orang sipil tapi ingin berkuasa diantara polisi ajudan Ferdy Sambo lainnnya. Kuwat ini selalu berantem dengan Brigadir Yosua. Karena Kuwat ingin dianggap oleh Sambo sebagai orang yang pertama, karena dia orang lama. Sehingga dia bikin cerita fitnah tentang Yosua ini," kata Deolipa.
Berdasar keterangan Bharada E, kata Deolipa, sebagai psikolog ia menganalisa bahwa Kuwat Maruf sengaja membuat fitnah dan propaganda agar Brigadir J dihabisi oleh Irjen Ferdy Sambo.
"Motifnya karena fitnah. Fitnah Kuwat yang disampaikan kepada Ferdy Sambo, bikin cemburu dan marah. Karena Sambo psikopat, kepalanya udah nggak bisa berpikir dalam kondisi normal. Jadi pernyataan Kuwat jadi penyebab pembunuhan Yosua," kata Deolipa.
Menurut Deolipa, Kuwat Maruf sebagai orang lama yang mengikut Irjen Ferdy Sambo terobsesi menjadi orang nomor satu di mata Ferdy Sambo, dibanding ajudan lainnya yang polisi.
"Karena Kuwat gak mau kalah, makanya dia bikin propaganda, fitnah dan karang cerita yang bikin Sambo marah," kata Kuwat.
Fitnah yang dirancang Kuwat Maruf terutama saat mereka berada di Magelang.
Kuwat mengarang cerita Brigadir J telah melakukan perbuatan tak terpuji pada istri Sambo, Putri Candrawathi.
Padahal hubungan Putri Candrawathi dan Kuwat Maruf sudah seperti ibu dan anak. Hal itu pula kata Deolipa yang membuat Kuwat Maruf tidak senang.
"Meski sipil, Kuwat mau jadi orang kepercayaan nomor satu dibanding ajudan lain yang polisi," ujar Deolipa.
Upaya Kuwat itu berhasil membuat Ferdy Sambo marah hingga beberapa kali terdengar bertengkar dengan Putri Candrawathi.
Hingga akhirnya Ferdy Sambo mengotaki pembunuhan terhadap Brigadir J, sepulang dari Magelang.
Sebelumnya Deolipa Yumara memastikan bahwa bukanlah LGBT atau biseksual seperti dugaan sejumlah pihak.
Menurut Deolipa yang biseksual adalah Irjen Ferdy Sambo dan bukan Brigadir J atau Bharada E.
Hal itu kata Deolipa diketahuinya saat masih menjadi kuasa hukum tersangka Bharada E dalam kasus pembunuhan Brigadir J yang diotaki Irjen Ferdy Sambo.
"LGBT, semua ini gak ada yang LGBT kecuali psikopat. LGBT, L nya hilang, G nya hilang, T nya hilang, tinggal B. B itulah Sambo. B inikan biseksual. Biseksual ini adalah bisa sama wanita, lelaki juga iya. Bisa punya selingkuhan wanita, bisa juga laki-laki," kata Deolipa kepada Karni Ilyas di akun YouTube Karni Ilyas Club, yang tayang, Kamis (18/8/2022).
Menurut Deolipa, informasi adanya potensi LGBT dalam kasus ini, justru dipastikan oleh penyidik yang memberitahunya.
"Ketika penyidik bilang ada potensi LGBT artinya intelijen sudah jadi. Bahwasanya pernyataan penyidik langsung saya pegang. Awalnya saya punya kemungkinan para pelaku adalah LGBT itu semua. Ternyata tidak semua. Ketika penyidik bilang LGBT, hmm mampus deh dunia ini," ujarnya blak-blakan.
Karenanya kata Deolipa ia menanyakan ke kliennya Bharada E apakah ada kemungkinan Yosua atau Brigadir J adalah LGBT atau Gay.
(Irjen Ferdy Sambo dan Bharada E (kanan) (Kolase Istimewa)
"Bharada E kan selalu tidur sama Yosua satu kamar, saya tanya apakah mungkin seorang Yosua adalah Gay jawabannya tidak, karena dia kalau sama pacarnya mesra banget," kata Deolipa.
"Kalau Transgender atau Lesbian pasti gak mungkin. Apakah mungkin Biseksual? Jawabannya tidak karena setiap hari Bharada E satu kamar dengan Yosua, dan kemudian ada pacarnya karena yang dicintai adalah wanitanya ini. Berarti Yosua bukan seorang yang biseksual tapi heteroseksual, juga Bharada E ada pacarnya. Persoalannya ada di Kuwat. Kuwat ini orang dari Brebes, yang ikut Sambo lama, sejak Kapolres," papar Deolipa.
Ia menduga Kuwat dan Brigadir J ada satu kejadian yang membuat mereka bertengkar.
"Namanya orang sering jalan kan ada senengnya ada enggak. Mungkin dia senggolan masalah emosional. Masalah apa, tapi bukan persoalan cinta," katanya.
Deolipa menduga persoalan kerja yang dianggap tak beres.
"Atau Kuwat ini mungkin menaruh dendam. Kuwat ini juga bukan orang yang bisa curang, bukan," ujar Deolipa.
Sebelumnya Deolipa Yumara juga menyebut bahwa Irjen Ferdy Sambo adalah seorang psikopat dan biseksual.
Hal itu dikatakan Deolipa di akun YouTube TV One di acara Apa Kabar Indonesia Malam, Rabu (17/8/2022) malam.
"James Bond itu kalau sudah kebuka, mau gak mau buka-bukaan 007. Tapi Paling tidak 7 hari dari sekarang mundurlah itu Kapolda, bikin malu negara Indonesia. Kredibilitas polisi, karena gambar-gambar di TikTok yang beliau tampil berpeluk-pelukan bermesraan itu, membuat kepercayaan masyarakat Indonesia kepada Kapolda Metro Jaya menjadi 0 persen. Percaya deh," kata Deolipa.
Saat ditanya kenapa sekarang membawa-bawa dan menyinggung Kapolda Metro Jaya, Deolipa berkelakar dirinya disuruh oleh Shinto Gendeng.
"Cuman saya ada penawarnya yaitu mending mundur daripada dibikin TR malu. Mundur itu ksatria mumpung sekarang masih 17 Agustus. Pertama Kapolda Metro Jaya bapak Fadil Imran. Dia telah berpelukan dengan psikopat dan biseksual," kata Deolipa.
Diketahui Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Fadil Imran menemui Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo di ruangannya di Mabes Polri pada Rabu (13/7).
(Potret Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. (Dok. instagram.com/@divpropampolri)
Fadil Imran memberi dukungan kepada Irjen Ferdy Sambo terkait kasus polisi tembak polisi yang terjadi di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Momen mengharukan keduanya saat bertemu terekam dalam video berdurasi 24 detik yang beredar di media sosial.
Terlihat, kedatangan Irjen Fadil Imran disambut langsung Irjen Ferdy Sambo.
Keduanya tampak bersalaman dan langsung berpelukan. Raut wajah Ferdy Sambo terlihat sedih.
Irjen Ferdy Sambo tak kuasa menahan air mata dan menangis di pundak Fadil Imran.
Fadil Imran juga tak dapat menyembunyikan kesedihannya. Ia kemudian mengelus kepala Irjen Sambo.
Fadil juga tampak mencium kening Irjen Ferdy Sambo.
Lalu Fadil beberapa kali menepuk-nepuk dan mengelus pundak Ferdy Sambo yang terus menangis.
"Saya memberikan support pada adik saya, Sambo, agar tegar menghadapi cobaan ini. Ini tidak mudah dan dapat menimpa siapa saja," ujar Fadil.
Terkait hal inilah Deolipa menyebut bahwa Irjen Fadil Imran harus mundur.

Bintang di Polri Berjatuhan, Bestie Ferdy Sambo, Irjen Fadil Imran Dikabarkan Jalani Pemeriksaan (Kolase Tribun Manado/Istimewa/HO)
"Kapolda Metro pelukan sama psikopat dan biseksual bikin malu. Saya psikolog, malu lihatnya," ujar Deolipa.
Ketika ditanya apakah Deolipa memiliki bukti dan fakta bahwa Irjen Ferdy Sambo adalah seorang psikopat dan biseksual, Deolipa mengaku berdasarlan analisanya saja.
"Analisa dong, mana bisa kita memliki fakta tentang ilmu biseksual atau LGBT. Semua adalah analisa terhadap perilaku, karakter manusianya. Kan saya psikolog, betul kan," papar Deolipa.
Terkait pernyataan agar Kapolda Metro Jaya mundur, kemudian belakangan Deolipa mengaku bercanda.
"Sori Pak Kapolda tadi aku bercanda omongannya. Tapi sebentar lagi serius," ujar dia.
(*/Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang Tribunpekanbaru.com dengan judul Baru Terungkap, Kuwat Maruf Memfitnah Brigadir J Karena Pengen Ini dari Ferdy Sambo
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com