Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Sosok yang Gantikan Wisuda Brigadir J Hari ini, Lulus dengan IPK 3,28

Ditengah penyidikan kasus ini Brigadir J ternyata akan di wisuda hari ini di Universitas Terbuka (UT). Terungkap sosok ini

Editor: Tirza Ponto
Kolase Tribun Manado/ Dok. Handout
Akhirnya Terungkap Sosok yang Gantikan Wisuda Brigadir J Hari ini, Lulus dengan IPK 3,28 

Komnas HAM membebeberkan adanya pengancaman terhadap Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J sehari sebelum dibunuh di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Baca juga: Akhirnya Terungkap 3 Poin Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Sama dengan Pernyataan Eks Kapolres Jaksel

Kuat Maruf sosok squad lama yang mengancam Brigadir J akan dibunuh.
Kuat Maruf sosok squad lama yang mengancam Brigadir J akan dibunuh. (Dok. Handout/Kolase Tribun Manado)

Ancaman pembunuhan itu dilontarkan sopir istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yakni Kuat Maruf saat Brigadir J masih berada di Magelang, Jawa Tengah, Kamis 7 Juli 2022.

Kuat Maruf melakukan pengancaman terhadap Brigadir J karena telah membuat istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi sakit.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkapkan adanya ancaman pembunuhan terhadap Brigadir J berdasarkan keterangan sang kekasih Vera Simanjuntak.

“Memang betul, tanggal 7 Juli malam memang ada ancaman pembunuhan, kurang lebih kalimatnya begini, jadi Yosua dilarang naik ke atas menemui Ibu P, karena membuat Ibu P sakit,” kata Choirul Anam dalam rapat dengan Komisi III DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (22/8/2022).

“Kalau naik ke atas akan dibunuh, jadi itu komunikasi tanggal 7 Juli malam," sambungnya.

Choirul Anam pun menjelaskan pihaknya mendapatkan informasi bahwa yang mengancam yakni Kuat Maruf bukan skuad dari pendalaman informasi yang disampaikan Vera Simanjuntak.

"Diancam oleh skuad-skuad, skuad ini siapa, apa ADC, apakah penjaga dan sebagainya. Sama-sama nggak tahu, saya juga nggak tau yang dimaksud skuad itu siapa. Ujungnya nanti kita tahu bahwa skuad itu yang dimaksud adalah Kuat Ma'ruf, ternyata si Kuat, bukan skuad penjaga gitu ternyata," kata Choirul, Senin (22/8/2022).

Awalnya, kata Choirul, Vera menyebutkan bahwa adanya ancaman pembunuhan terhadap Brigadir J.

Komnas HAM lalu berkomunikasi dengan Vera.

"Awalnya keluarga bilang ada informasi dari saudari Vera kalau Yoshua dapat ancaman untuk dibunuh. Kami tanya Vera dimana sekarang, ternyata Vera di suatu tempat yang kalo dari Muara Jambi ke tempatnya itu 6 jam, akhirnya kami coba komunikasi dengan Vera dan dapat," ujarnya.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Arti Kerajaan Sambo, Dibongkar Mahfud MD di Hadapan Komisi III DPR RI

Vera Simanjuntak setelah memberikan keterangan di Polda Jambi terkait kematian Brigadir J
Vera Simanjuntak setelah memberikan keterangan di Polda Jambi terkait kematian Brigadir J (Tribun Jambi)

Berdasarkan keterangan dari Vera, kata Choirul, ancaman itu terjadi pada 7 Agustus 2022 malam. Kala itu, almarhum Brigadir J dilarang bertemua dengan Putri Candrawathi.

"Kami komunikasi dengan Vera untuk minta keterangan cukup detail yang salah satu intinya adalah bahwa memang betul tanggal 7 malam, kan kematian tanggal 8, tanggal 7 malam memang ada ancaman pembunuhan, kurang lebih kalimatnya begini, 'jadi Yoshua dilarang naik ke atas menemui ibu P karena membuat ibu P sakit, kalau naik ke atas akan dibunuh'. Jadi itu komunikasi tanggal 7 malam," katanya.

“Jadi di sini enggak ada urusannya dengan nangis-nangis yang diberitakan. Jadi nangis-nangis itu, cerita Vera 2-3 minggu sebelum tanggal 7 Juli 2022.”

Komnas HAM kemudian melakukan pengecekan terhadap rekam jejak digital Vera kepada Brigadir J.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved