Kisah Pilu Upi Nitasari TKW di Taiwan, Sering Dipukul dan Dipinjamkan ke Rumah Teman
Majikan Upi dulu adalah seorang pembisnis kontrakan, ia kerap kali memanfaatkan TKI perempuan ini untuk membersihkan kontrakan miliknya.
"Mereka sebenernya bayar sama majikan aku, cuma mungkin majikan aku nggak ngasih uang tambahan sepeserpun sama aku, sama sekali nggak ngasih," ucap Upi.
Selain bekerja di tempat orang, majikan Upi memiliki sifat yang tidak manusiawi, yakni sering main tangan.
"Lebih sadisnya lagi tu mereka kayak bisa main tangan, dan aku bener-bener ngalamin yang namanya dipukul pake rotan itu pernah," ungkap Upi.
Oleh karenanya, saat kontrak kerja Upi hampir usai dengan majikannya tersebut, Upi memilih untuk tidak melanjutkan kontrak kerja lagi.
"Aku mikir berkali-kali, sebelum finish kontrak itu aku ditanyain trus sama majikan, diiming-imingi dengan bayaran 10 juta atau sekitar 22.000 NT, tapi aku terpaksa nggak mau," ucap Upi.
"Aku pas gajian 15.000 NT aja kerjanya kayak non stop dan bener-bener capek banget, apalagi dengan gaji yang double dari gaji biasanya, trus aku kerjanya kayak apa," kata Upi.
Pengalaman tersebut nampaknya tak bisa ia lupakan, lantaran telah menaruh goresan luka yang cukup dalam di ingatan TKI perempuan bernama Upi ini.
"Dan ini pengalaman paling pahit dan ya Allah amit-amit, ke depannya aku nggak mau ketemu orang kayak gitu lagi," ujar Upi.
"Makanya aku saat ditawar gaji yang fantastis itu, nggak usah pikir panjang aku langsung bilang mau pulang, aku mau ganti majikan yang nggak jahat kayak mereka," tambah Upi.
Pengalaman buruk itu ternyata tidak hanya menimpa Upi saja.
Setelah Upi berhenti, ada seorang TKI perempuan yang bekerja di rumah majikan tersebut dan mendapatkan perlakuan yang sama.
"Ini aku ngomong nggak mengada-ngada ya, ini memang bener-bener kenyataan," lurus Upi.
"Di FB aku ada yang nge add trus nginbox, ternyata dia penggantinya aku dulu, ternyata dia nggak beta, dia cuma kerja satu tahun," kata Upi.
"Dia juga cerita sama aku kalau dia pernah ditampar mukanya ya sama majikan," tambah Upi.
Pada waktu itu, TKI perempuan ini mengaku sulit untuk melaporkan tindakan majikannya, lantaran saat itu usianya yang masih sangat muda,