Bitung
Jabat Ketua PRB Bitung, Geraldi Mantiri: Kami Bukan Superman. Mohon Bantuan Semua Pihak
Geraldi Mantiti dilantik bersama jajaran pengurus, Wakil Ketua Ferdy Pangalila, Sekertaris, Michelle Rompis, Bendahara Limindra Gohima.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Kota Bitung, masa bakti 2022-2027 Geraldi Mantiri menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan menjadi ketua Forum.
Geraldi Mantiti dilantik bersama jajaran pengurus, Wakil Ketua Ferdy Pangalila, Sekertaris, Michelle Rompis, Bendahara Limindra Gohima.
Lalu ada Koordinator, Alfred Salindeho Bidang Pencegahan, Jimmy Paulus Bidang Penanggulangan,
Abineno Mangetang Bidang Pemetaan dan Informasi, Alfonds Wodi Bidang Pengembangan Kapasitas dan
Jerol Sahabal Bidang Penggalangan Dana.
Dilantik oleh Wali kota Bitung Ir Maurits Mantiri MM, di SH Sarundajang Hall, Senin (22/8/2022).
“Tanggung jawab kami di PRB sangat besar, didalamnya harus ada implementasi dan tindakan bagaimana melakukan pengurangan risiko bencana,” kata Geraldi Mantiri.
PRB Kota Bitung nantinya akan berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung, untuk bergotong royong bersama membentuk komunitas PRB, memberikan pendidikan mitigasi bencana dan penanganan saat dan setelah bencana.

Pelantikan Forum Pengurangan Resiko Bencana kota Bitung Sulawesi Utara. (Tribun Manado/Christian Wayongkere)
Pengurus PRB dihuni komunitas pencinta alam, dibantu perusahan untuk mensuport pemikiran dan pelaksanaan di lapangan bersama pemerintah daerah.
Pendidikan mitigasi bencana, oleh PRB Kota Bitung bakal dipush agar bisa menyasar sampai 69 Kelurahan agar bersama-sama paham dan tahu siapa berbuat apa, melakukan apa dalam mengurangi risiko bencana.
Karena, mengutip apa yang disampaikan Wali kota Bitung Maurits Mantiri tidak ada yang bisa menghalangi atau mencegah bencana, tapi kita bisa dan mempu melakukan pengurangan risiko bencana.
Jika dilakukan secara keroyokan atau gotong royong, dalam berbuat atau bertindakan setelah atau ketika ada bencana Kota Bitung sudah khususnya pengurangan resikonya.
“Kami PRB juga berterima kasih ke pihak perusahan di Bitung, kami siap berkolaborasi mengurangi risiko bencana. Lebih khusus ketua Komisi III DPRD Kota Bitung Ramlan Ifran, yang akan membantu menyiapkan alat berat loder dipakai ketika ada bencana,” kata Geraldi Mantiri.
Lanjut Geraldi Mantiri, metode dan pola seperti ini merupakan bentuk dan bukti dari Gotong Royong bersama melakukan Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
"Karena jika tidak bergotong royong, apalah arti Ketua PRB Kota Bitung Geraldi Mantiri yang bukan superman untuk mengalahkan bencana.

Pelantikan Forum Pengurangan Resiko Bencana kota Bitung Sulawesi Utara. ((Tribun Manado/Christian Wayongkere))
Sebagai manusia biasa, memohon bantuan semua pihak untuk menjaga dan mengurangi risiko bencana karena tidak ada yang mau dengan bencana baik alam maupun non alam," ujar Geraldi.
Wali kota Bitung Maurits Mantiri, mengatakan menyangkut mengurangi risiko bencana sangat penting di pahami dan ikuti karena bukan pekerjaan mudah maupun enak sesuai penyebutannya mengurangi.
"Fakta dan realsiasi sulit di lapangan, jika tidak ada koordinasi. Karena dimana-mana pasti ada bencana,” kata Maurits Mantiri.
Maurits memberi contoh, bencana seperti banjir bisa menimpa dan terjadi di kota dan negara besar, dan pemerintah bisa lakukan yaitu pengurangan risiko, tidak bisa menghilangkan bencana.
Pengurangan risiko bencana harus dipahami dengan baik.
Kemudian di Kota Bitung, pernah mengalami bencana banjir pasir mengakibatkan kuburan hanyut ke jalan raya.
Begitupula dengan ada pandangan, bahwa dengan hadirnya pembangunan jalan tol Manado Bitung akan menjadi benteng pertahanan, namun tetap saja terjadi musibah banjir air.
Untuk itulah Maurits melihat harus ada catatan penting, identifikasi dan inventarisasi, terkait penyebab bencana, lalu setelah merusmukan ini masuk ke level pengurangan risiko bencana.
“Dalam komitmen mengurangi bencana, forum atau pengurus yang sudah dilantik mampu identifikasi jika terjadi bencana, langkah apa yang dibuat. Segera dan cepat diantisipasi dilakukan,” tambahnya.
Dia mencontohkan kalau banjir atau longsor, paling diperlukan loder atau exsavator yang keberadaan terpencar-pencar dimana-mana.
Sehingga dengan adanya forum PRB kota Bitung, bisa melakukan dan merumuskan menetapkan komitmen agar jelas, tanpa melalui birokrasi telpon sana dan sini.
Dengan begitu, tim PRB mampu menjabarkan komitmen-komitmen pengurangan bencana bersama perusahan-perusahan yang ada di Kota Bitung.
Forum PRB harus pahami latar belakang dan substansi pekerjaan, mengurangi resiko bencana agar ketika sudah punya filosofinya makan mudah identifikasi dan inventarisasi apa keperluan dalam perencanaan.
Lanjut Maurits, keberadaan Forum PRB kota Bitung, juga erat kaitannya dengan ideologi yaitu Pancasila maknanya gotong royong dan PRB ini harus gotong royong agar kena dengan substansi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“PRB jangan kerja individu, undanglag mereka dengan potensi yang ada, kerjalah dengan cinta jauhkan kebencian, full color tidak satu warna. Kalau satu warna tidak jalankan pancasila secara utuh, ingat Pancasila substansinya gotong royong. Pancasila falsafah hidup, dengan begitu hidup rukun damai ada di Kota Bitung, berkat ada di kota ini,” tandasnya.(crz)