Berita Nasional
Cacar Monyet Sudah Masuk Indonesia, Menkes Sebut Orang Kelahiran 1980 ke Bawah Terproteksi, Mengapa?
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, kebanyakan orang kelahiran 1980 ke bawah memiliki antibodi untuk melawan virus cacar monyet.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bicara terkait wabah cacar monyet.
Pasalnya Wabah cacar monyet baru saja teridentifikasi terhadap seorang pasien laki-laki berusia 27 tahun berdomisili di Jakarta.
Ternyata Indonesia pernah mencanangkan program vaksinasi cacar pada tahun 1980.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Cara Sambo Lakukan Obstruction of Justice, Seret Puluhan Perwira Tak Berdosa
Budi mengatakan, masyarakat yang pernah vaksin memiliki risiko rendah terhadap penularan.
Tapi tidak masih ada potensi terpapar.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, kebanyakan orang kelahiran 1980 ke bawah memiliki antibodi untuk melawan virus cacar monyet.
Sebab, pada periode tersebut mereka telah mendapat vaksinasi cacar air yang berlaku seumur hidup.
"Jadi buat teman-teman yang lahir 1980 ke bawah kayak saya ini, tua-tua itu terproteksi. Mungkin nggak 100 persen, tapi terproteksi," kata Budi dalam konferensi pers 'Health Working Group Meeting G20' di Nusa Dua, Badung, Bali, pada Senin (22/8/2022).
Ia menjelaskan, vaksinasi tersebut menyebabkan tingkat penyebaran virus cacar monyet di Asia masih sangat rendah dibandingkan di Eropa.
Pasalnya, proses vaksinasi di Eropa tidak dilakukan secara menyeluruh karena penyakit cacar air yang cepat hilang.
Berbeda dengan di Asia, khususnya di Indonesia yang berjalan lama sehingga proses vaksinasinya dilakukan secara menyeluruh.
"Orang Indonesia karena dulu karena pandemi cacarnya masih kena, orang-orang kayak saya itu divaksinasi cacar sehingga masih ada antibodinya. Dengan demikian diharapkan orang-orang yang lahir dibawa 1980 seharusnya masih ada antibodinya," kata dia.
Fatalitas rendah
Budi menjelaskan, fatalitas atau tingkat kematian dalan kasus cacar monyet ini sangat rendah dibandingkan dengan virus Covid-19.