Brigadir J Tewas
Siapa Si Cantik yang Dimaksud Kamaruddin Sebagai Wanita Simpanan Ferdy Sambo?
Irjen Ferdy Sambo diisukan memiliki wanita simpanan yang disebut Si Cantik. Aib yang bikin sang jenderal bunuh ajudannya, yakni Brigadir j.
"Lihat ini abang kau ni, rajin kali, kau datang lah ke sini bantuin abangmu. Dia multitalenta, sampai bingung mau kasih gaji berapa, karena banyak yang dikerjakan," sambung Kamaruddin menirukan isi percakapan Putri dengan Bripda LL.
Kamaruddin menerangkan sebelum itu Putri dan Sambo juga sempat bertengkar saat merayakan pesta perkawinan keduanya di Magelang.
Hal itu menurutnya yang membuat Sambo memutuskan untuk pulang lebih awal ke Jakarta.
Namun, setelah Sambo pulang, Kamaruddin menyebut Putri tetap bahagia dan tidak ada masalah.
"Balik ke Jakarta juga normal jadi terkait dengan tuduhan Ferdy Sambo yang menyatakan ada sesuatu di Magelang. dialah (Ferdy Sambo) yang ada sesuatu dengan ibu dan dialah yang ada sesuatu dengan si cantik.
Kalau dengan Yoshua atau almarhum itu tidak ada. baik-baik saja," ucapnya.
Di sisi lain pengacara Sambo dan istrinya, Arman Hanis enggan menanggapi semua isu terkait kliennya itu.
"Saat ini, tim kuasa hukum masih fokus menindak lanjuti proses hukum klien kami," kata Arman.
Ia menyebut pihaknya belum memiliki penjelasan terbaru terkait kasus yang menjerat kliennya tersebut.
"Kami mempercayakan kepada penyidik, terkait seluruh proses yang saat ini sedang berjalan," paparnya.
Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Jayadi mengungkapkan alasan atau motif pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo sebagai dalang dari kematian Brigadir J.
Menurut Andi, dalam keterangan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Sambo mengaku marah lantaran mendapat laporan dari sang istri, Putri Candrawathi (PC).
“Tersangka FS mengatakan bahwa dirinya menjadi marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya PC,” kata Andi dalam konferensi pers di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Kamis (11/8).
“Yang mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga yang terjadi di Magelang yang dilakukan almarhum Yoshua,” ujarnya menambahkan.