Brigadir J Tewas
Kapolri Listyo Dapat Dukungan dari Presiden hingga Mahasiswa, Kubu Ferdy Sambo Siap Dibersihkan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat dukungan bersihkan institusi Polri dari berbagai kelompok. Salah satunya kubu Irjen Ferdy Sambo.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengusutan kasus kematian Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat saat ini telah menetapkan empat orang tersangka, salah satunya mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Irjen Ferdy Sambo ditahan karena menjadi otak aksi pembunuhan berencana terhadap ajudannya, Brigadir Yosua alias Brigadir J.
Ditangkapnya Irjen Ferdy Sambo tentu menurunkan citra Polri di mata masyarakat dan membuat institusi tercoreng.
Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri pun mendapatkan banyak dukungan untuk mengungkap dan menyelesaikan kasus pembunuhan Brigadir J secara terang menereng.
Pendukung Irjen Ferdy Sambo mungkin akan berpikir ulang dalam memberikan bantuan kepada mantan Kadiv Propam itu setelah pada awalnya terbukti membuat skenario tentang kematian Brigadir J.
Sebab, posisi mereka kian melemah, dukungan menguat justru diarahkan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang akan membersihkan institusinya dari berbagai kelompok.
Dukungan nyata yang kini didapat Kapolri adalah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang sejak awal minta kasus polisi tembak polisi ini dituntaskan secara transparan.
Selain itu, dukungan juga datang dari mahasiswa lewat organisasi Mahasiswa Peduli Keadilan (MPK).
Koordinator MPK, Agung Alamsyah Pardillah menilai Kapolri mampu mengusut kasus pembunuhan Brigadir J secara transparan.
Menurut Agung, langkah Kapolri adalah bentuk implementasi dari jargon Polri Presisi.
"Dengan ditetapkannya Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai tersangka dan dilakukannya evaluasi menyeluruh terhadap jejaring FS di tubuh Polri yang diduga ikut membantu skenario busuk FS menggambarkan Kapolri tidak main-main,
artinya Kapolri dapat diandalkan," ujar Ketua Keluarga Mahasiswa Banten (KMB) Bogor melalui keterangan tertulis, Rabu (17/8/2022).
"Tinggal nanti harus ada juga punishment dari Kapolri yang lebih memberikan efek jera dalam tubuh korps bhayangkara tersebut terhadap jejaring FS agar paradigma polri terus baik dan dampaknya pada pelayanan yang terus prima kepada masyarakat," tambah Agung.
Meski begitu, Agung menilai masih ada PR yang harus dituntaskan Polri yakni membongkar motif dari pembunuhan supaya terang benderang.