Brigadir J Tewas
Akhirnya Terungkap Deolipa Yumara Gugat Perdata Bharada E hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit
Deolipa menggugat secara perdata perihal perbuatan melawan hukum ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Senin (15/8/2022) pukul 12.00 WIB.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengatakan, Bharada E telah mencabut kuasa Deolipa Yumara dan Burhanuddin dari status pengacara.

"Iya betul," ujar Andi saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Jumat (12/8/2022).
Berdasarkan surat yang diketik komputer tersebut, Bharada E menyatakan mencabut kuasa Deolipa dan Burhanuddin sebagai kuasa hukum per 10 Agustus 2022.
"Dengan ini saya selaku pemberi kuasa menyatakan mencabut kuasa tersebut terhitung sejak tanggal surat ini ditandatangani," demikian salah satu pernyataan Bharada E dalam surat tersebut.
Deolipa Bongkar Isi Chat Jenderal dan Kode Intervensi
Kasus tewasnya Brigadir J atau brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat tak habis-habisnya membuat publik geleng-geleng kepala.
Mulai dari upaya menghalangi penyelidikan hingga rekayasa kasus yang melibatkan sejumlah personel polri dari pangkat Jenderal hingga Bintara.
Belum juga terkuak motif pembunuhan yang sampai saat ini seolah-olah disembunyikan oleh kepolisian khususnya Bareskrim Polri.
Beberapa waktu lalu publik kembali dikejutkan dengan pencabutan kuasa atas pendampingan hukum Deolipa Yumara cs terhadap Bharada Richard Eliezer atau Bharada E
Dengan adanya pencabutan tersebut, terhitung diketahui sudah tiga kali Bharada E ganti pengacara.
Belakangan sang pengacara Deolipa blak-blakan pencabutan tersebut kuat dugaan adanya upaya intervensi dari pihak tertentu.
Bahkan dirinya mengaku pernah mendapat chat dari seorang Jenderal
Deolipa pun mengungkap ada chat yang diduga terkait dengan pencabutan dirinya menjadi kuasa hukum Bharada E.
Olif mengatakan pesan itu merupakan imbauan dari sosok Jenderal yang diteruskan oleh sumber yang ada di kepolisian.
Di dua PH (penasehat hukum) Bharada E itu ngomong terlalu banyak masuk ke materi dalam bicara ke media. Kalau dia tidak bisa manut cabut kuasanya, tulis pesan tersebut seperti dibeberkan Deolipa kepada awak media, Sabtu (13/8/2022).
Ia pun mengaku tidak tahu sosok Jenderal yang mengirimkan pesan tersebut.