Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polisi Tembak Polisi

Siapa Anggota DPR yang Temui Ferdy Sambo Pasca Brigadir J Tewas? Kompolnas Terjebak

Mengurai awal munculnya kasus tewasnya Brigadir J,  Inspektur Jenderal Ferdy Sambo rupanya mengundang

Editor: Aswin_Lumintang
Kolase Tribun Manado
Kata Irjen Fadil Imran saat Ferdy Sambo Jadi Tersangka, 7 Anggotanya di Polda Metro Jaya Terseret Pembunuhan Brigadir J. 

Dia rupanya menghubungi pihak lain, untuk memuluskan skenario yang diduga sudah disusunnya setelah pembunuhan Brigadir J.

Adapun pihak yang dihubungi Sambo adalah anggota DPR RI. “Namun pas saya mau tanya telepon enggak diangkat,” terang Mahfud.

Kata Mahfud, banyak pihak yang berusaha menutupi kasus pembunuhan Brigadir J ini.

Mahfud pun heran banyak pihak yang tak tahu kelanjutan peristiwa yang terjadi selama rentang waktu Jumat sore hingga Senin sore.

"Di tempat itu dan orang-orang itu ke mana? Gak ada yang tahu, nanti diungkap di pengadilan," ujar Mahfud.

Melihat kejanggalan tersebut, Mahfud mulai koordinasi dengan Kompolnas dan pihak lainnya untuk menelusuri peristiwa yang terjadi di rumah dinas Brigadir Ferdy Sambo.

Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto mengungkapkan, Irjen Ferdy Sambo sempat menangis di hadapan anggota Kompolnas Poengky Indarti beberapa hari setelah pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Benny mengungkapkan, awalnya Poengky dihubungi oleh Ferdy Sambo yang meminta waktu untuk bertemu. Namun, saat ditemui, Sambo justru menangis di hadapan Poengky.

"Beliau (Poengky) datang kemudian ketemu, yang bersangkutan (Sambo) nangis-nangis curhat seperti ceritanya itu," kata Benny di acara Rosi Kompas TV, Kamis (11/8/2022).

Setelah itu, Poengky pun melaporkan pertemuannya dengan Sambo ke Benny maupun Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

Menurut Benny, tak ada yang salah dari kedatangan Poengky yang menemui Sambo tidak didasari oleh hubungan dinas.

Ia mengatakan, saat ditelepon, Poengky pun belum mengetahui peristiwa pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Sambo.

"Itu diketahui Bu Poengky setelah ketemu, bukan di telepon ngomong 'saya ada masalah ini, tolong ke sini', tidak. Bu Poengky setengah kejebak dong karena tidak tahu masalah, disuruh datang begitu saja," kata dia.

Benny mengaku tidak pernah bertemu dan berkomunikasi dengan Sambo setelah peristiwa pembunuhan Brigadir J terjadi.

Menangis di Pelukan Kapolda Metro Jaya

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved