Brigadir J Tewas
Benny Mamoto Bergetar Diskakmat Rosi soal Skenario Licik Ferdy Sambo: 'Kok Bisa Jenderal Ditipu AKP'
Momen Benny Mamoto disinggung Rosi Silalahi terkait pembunuhan Brigadir J. Kena tipu seorang perwira AKP. Termakan skenario licik Irjen Ferdy Sambo.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua Harian Kompolnas RI Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto bergetar saat diwawancara jurnalis senior Rosiana Silalahi, terkait pembunuhan Brigadir J, ajudan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Benny Mamoto diskakmat Rosiana Silalahi perihal skenario licik Irjen Ferdy Sambo terkait pembunuhan Brigadir J.
Mantan pejabat Badan Narkotika Nasional ini bahkan sempat menghentikan ucapannya selama beberapa detik saat dicecar pertanyaan soal kasus pembunuhan Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo.
Apalagi di saat Rosi menyinggung alasan seolah membela Ferdy Sambo, Benny Mamoto langsung kikuk.
Sementara Benny Mamoto masih mencari jawaban yang tepat, Rosi lanjut mencecar sang Ketua Kompolnas.
Rosi terlihat gusar dengan aksi Kompolnas yang sempat sesumbar menghakimi almarhum Brigadir J.
Seperti diketahui, Kompolnas sempat menyebut kasus kematian Brigadir J tidak memiliki kejanggalan.
(Potret Benny Mamoto Bergetar Disentil Rosi Silalahi soal Skenario Licik Ferdy Sambo. Dicecar Pertanyaan 'Kok Bisa Jenderal Ditipu AKP'./Youtube Channel Kompas TV)
Kala itu, tim Benny Mamoto itu bahkan tak menyangkal cerita Ferdy Sambo soal almarhum Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.
Belakangan baru terungkap bahwa cerita Ferdy Sambo hanya bualan belaka.
"Apakah Pak Benny kemudian sadar, Pak Benny ikut menyebarluaskan kebohongan ?" tanya Rosi dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV, Sabtu (13/8/2022).
"Saya jelaskan dulu duduk permasalahannya. Kami dengan staf datang ke Polres Jakarta Selatan. Kebetulan Kapolres selesai rilis.
Kami pertanyakan ada jari yang dipotong ? (katanya) tidak ada. Olah TKP dijelaskan," ungkap Benny Mamoto.
"Pak Benny (sempat) mengatakan tidak ada kejanggalan dari kasus Yoshua. Belum apa-apa Kompolnas mengatakan tidak ada kejanggalan dalam kasus ini, saat satu republik merasa ada yang janggal," ujar Rosi.
"Setelah ramainya di media, saya berusaha, karena tugas Kompolnas adalah mengklarifikasi kasus menonjol. Kami datang ke Polres," kata Benny Mamoto.