Brigadir J Tewas
Akhirnya Terungkap 4 Narasi Rancangan Sambo, Ada CCTV Rusak Disambar Petir Hingga Pelecehan
Simak 4 narasi kebohongan rancangan Sambo dalam artikel ini. Narasi CCTV rusak disambar petir hingga pelecehan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengusutan kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J terus terus bergulir.
Setelah Irjen Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka, fakta-fakta baru kian terungkap.
Kepada penyidik dan Komnas HAM Irjen Ferdy Sambo telah mengakui menjadi dalang yang telah merencakan dan membuat narasi kronologi pembunuhan Brigadir J.

Baca juga: Polri Bersih-bersih, 56 Personel Diperiksa, 31 Polisi Diduga Langgar Kode Etik di Kasus Brigadir J
Di awal kasus ini, publik dihebohkan dengan tewasnya Brigadir Yosua akibat baku tembak dengan rekan ajudannya Bharada E atau Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu.
Tetapi sekarang terungkap semua itu hanyalah narasi kebohongan rancangan Sambo.
Simak 4 narasi kebohongan rancangan Sambo dalam artikel ini.
Irjen Ferdy Sambo telah menyampaikan permohonan maaf karena tidak jujur dalam kasus tewasnya Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat.
Sebelumnya Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengatakan sudah menduga adanya kebohongan sejak awal kasus disampaikan.
Irjen Ferdy Sambo juga akhirnya mengakui jika dia yang merencanakan pembunuhan itu.
Butuh waktu sekitar satu bulan untuk polisi mengungkap Sambo sebagai otak dari pembunuhan anak buahnya.
Dikutip dari Kompas.com, satu demi satu kebohongan Sambo terungkap.
Berikut ini Tribunnews rangkum 4 narasi kebohongan rancangan Sambo :
1. Keberadaan CCTV
Pengusutan kasus kematian Brigadir J memakan waktu yang lama lantaran rekaman CCTV di seluruh rumah disebut mati.
Di awal, disebutkan bahwa CCTV di rumah dinas Sambo mati karena dekodernya rusak.