Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Petugas Keamanan Dibayar dan Disuruh Tutup Portal saat Rumah Sambo Digeledah

Seorang petugas keamanan atau sekuriti di kompleks rumah pribadi Ferdy Sambo mengaku ’disogok’ atau disuap alias dibayar seseorang.

TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Personel Brimob bersenjata laras panjang, memakai helm dan berpenutup muka menjaga depan rumah pribadi mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2022). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terungkap fakta baru terkait tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Fakta baru terungkap dari rentetan penyelidikan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Hal ini datang dari Seorang petugas keamanan atau sekuriti di kompleks rumah pribadi Irjen Pol Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Jakarta Selatan mengaku ’disogok’ atau disuap alias dibayar seseorang.

Baca juga: Baru Terungkap Dugaan Kuat Bharada E Tak Mau Dibela Pengacaranya, Kini Cabut Bantuan Kuasa Hukum

Ia mengaku dibayar untuk melakukan penutupan seluruh portal kompleks yang mengarah ke rumah mantan Kepala Divisi Provesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri itu.

Sekuriti kompleks berinisial S itu mengaku diperintah oleh seorang pria dengan bayaran untuk menutup portal kompleks tersebut.

Kendati demikian S tidak dapat menjelaskan secara detail identitas pria tersebut.

Ia hanya mengaku kerap melihat orang yang ’menyogoknya; tersebut berada di rumah pribadi Ferdy Sambo.

”Dia bilang ’Pokoknya jangan dibuka Pak, nanti saya kasih uang.’ Iya, waktu itu saya nurut,” kata S kepada awak media di sekitaran kompleks Jalan Saguling III, Duren Tiga, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (11/8/2022).

S mengaku telah diberi uang dua kali oleh orang yang memerintahkannya untuk menutup portal tersebut.

Bayaran itu diterima S di antaranya saat penggeledahan yang dilakukan polisi di rumah Ferdy Sambo pada Selasa (9/8/2022) kemarin.

"Sama yang jaga itu (rumah Sambo). Belum seminggu lah. Pertama Senin, keduanya Selasa. Dua kali, pertama Rp 100 ribu, keduanya Rp 50 ribu. Untuk uang rokok katanya," kata dia.

S mengaku menuruti permintaan orang tersebut, yakni menutup semua portal kompleks menuju rumah pribadi Sambo.

Namun akibatnya, ia kemudian malah mendapat keluhan dari warga kompleks yang lain.

Pasalnya, banyak warga yang kesulitan melewati wilayah tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved