Brigadir J Tewas
Baru Terungkap Tak Ada Penganiayaan Ferdy Sambo ke Brigadir J, Langsung Ditembak Bharada E di TKP
Akhirnya fakta terungkap, Brigadir J tak dianiaya tapi langsung ditembak Bharada E atas perinta Irjen Ferdy Sambo di TKP Duren Tiga.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya terungkap Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tidak mendapatkan penganiayaan dari Irjen Ferdy Sambo melainkan langsung ditembak Bharada E di TKP, rumah dinas sang jenderal, di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Hal itu terkuak dalam pengakuan Bharada E, yang menyebut di TKP dirinya menembak dan tidak melihat adanya penganiayaan yang dilakukan Ferdy Sambo terhadap Brigadir J.
Selain itu, aksi pelecehan diduga terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi tidak ada.
Begitu pula dengan motif pembunuhan Ferdy Sambo terhadap Brigadir J, diakui Bharada E bahwa dirinya tidak tahu.
Pengacara Bharada E, Muhammad Boerhanuddin mengatakan kliennya tidak mengetahui sama sekali motif Irjen Ferdy Sambo menyuruhnya menembak Brigadir J.
"Dia ( Bharada E ) tidak tahu sama sekali. Dari pengakuan Bharada E, kalau di TKP tidak ada pertengkaran sama sekali. Yang dia cerita itu, dari Magelang mungkin ada masalah antara ibu dan Irjen Ferdy Sambo, begitu," kata Burhanuddin di Hot Room Metro TV, Rabu (10/8/2022) malam.
(Potret Bharada E saat mengikuti proses pemeriksaan. Dikawal ketat anggota Polri/HO)
Sebab kata Burhanuddin, sejak di Magelang istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Sambo atau Putri Candrawathi (PC) sudah menangis-nangis.
"Bharada E tidak menyebut masalahnya, cuma katanya Ibu Putri nangis-nangis dari Magelang itu.
Menangis-nangis di rumah di Magelang situ," kata Boerhanuddin.
Diduga katanya ada pertengkaran antara Irjen Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi di Magelang yang mengakibatkan Putri menangis.
"Bharada E tidak sampaikan motif menangis ibu Putri karena apa. Bharada E tidak tahu kenapa sampai menangis," ujar Boerhanuddin.
Menurutnya dari kesaksian Bharada E, di lokasi kejadian di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, tidak ada pertengkaran sama sekali.
"Dugaan pelecehan itu tidak ada di TKP sama sekali, menurut Bharada E. Pengakuannya di TKP, Brigadir J belum tertembak.
Yang pertama menembak adalah Bharada E atas perintah Irjen Sambo. Lalu dari pengakuan Bharada E tidak ada penganiayaan sama sekali," katanya.