Berita Sulawesi Utara
Pengamat Hukum Sulut Ragukan Profesionalitas Benny Mamoto: Cari Tahu Dulu Baru Beri Pernyataan
Pengamat Hukum Sulawesi Utara Meragukan Profesionalitas Benny Mamoto: Cari Tahu Dulu Baru Beri Pernyataan
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
"Kemudian melakukan tembakan, kemudian terjadi lah tembak-menembak yang akhirnya meninggal dunia," kata Benny saat itu.
Kronologi ini sama dengan yang disampaikan pihak kepolisian pada awal terungkapnya kasus ini.
Benny juga sempat menjelaskan bahwa 7 peluru Brigadir J meleset karena dia sedang dalam kondisi panik.
Sementara, 5 bidikan Bharada E seluruhnya mengenai tubuh Brigadir J karena berada di tangga yang posisi lebih tinggi.
"Di samping itu, Brigadir E ini ternyata memang juara menembak dari Brimob sehingga bidikannya tepat," ucap Benny.
Benny juga mengatakan bahwa tidak ada luka sayatan di tubuh Brigadir J, yang ada hanya luka bekas terserempet peluru.
Dia pun membantah bahwa jari Brigadir J putus, melainkan "hanya" terluka. Lalu, terkait kabar yang menyebutkan luka-luka lebam di tubuh Brigadir J, Benny kala itu memastikan, tidak ada aksi pemukulan sebelum kematian Yosua.
"Dari keterangan para saksi tidak ada aksi pemukulan.
Karena ketika melepas tembakan dan pelurunya itu mengenai benda lain baru mengenai tubuh dan proyektil itu pecah, maka lukanya itu belum tentu lingkarannya itu selebar kalau kena peluru utuh," ujar Benny.
Sementara, terkait kasus yang baru diungkap 3 hari pascakejadian atau Senin (11/7/2022), Benny senada dengan polisi yang berdalih bahwa pada tanggal 9 dan 10 Juli umat Islam tengah merayakan Idul Adha.
Oleh karenanya, kala itu dia menyebutkan, tak ada kejanggalan dalam kasus ini.
"Tidak ada (kejanggalan)," kata purnawirawan Polri bintang dua itu. (Ren)
• Tokoh Agama Sulut Pdt Hanny Pantouw: Pengungkapan Kasus Brigadir J Adalah Hadiah HUT Kemerdekaan
• Kecelakaan Maut Tadi Pukul 12.00 WIB, Pemotor Scoopy Tewas, Korban Nyalip lalu Jatuh Terlindas Truk