Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Masih Ingat Bripka Matius Marey Ajudan Ferdy Sambo yang Bertato Singa? Ini Aturan Polri Terkait Tato

Salah satu yang menjadi sorotan adalah pria brewokan yang mengawal sosok Ferdy Sambo saat berada di Bareskrim Polri.

Kolase Istimewa/Tribunnews
Masih Ingat Bripka Matius Marey Ajudan Ferdy Sambo yang Bertato Singa? Ini Aturan Polri Terkait Tato 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Saat ini kasus pembunuhan Brigadir J tengah menjadi sorotan ditanah air.

Hal ini karena kasus ini sudah menemui titik terang.

Irjen Pol Ferdy Sambo bersama tiga orang anak buahnya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Masyarakat Harap Bersabar! Polri Janji Umumkan Motif Ferdy Sambo Perintahkan Bunuh Brigadir J

Memang kasus ini sering dianggap menjadi kasus yang hebat karena sejumlah sorotan yang tersaji.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah pria brewokan yang mengawal sosok Ferdy Sambo saat berada di Bareskrim Polri.

Ia adalah Bripka Matius Marey, ajudan Ferdy Sambo yang bertato diperbicangkan banyak publik.

Namun muncul opini apakah boleh seorang polisi bertato,dilansir tribunnews.

Berikut ini adalah aturan polisi mengenai tato, laman penerimaan polri.go.id.

Ada persyaratan khusus bahwa polisi tidak boleh bertato dan ditindik,Sabtu(5/8/2022).

"Tidak bertato dan tidak ditindik atau anggota badan lainnya, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama/adat," tulisnya.

Diketahui kalau pada orden baru Presiden Soeharto melarang penggunaan tato.

Saat itu diadakan operasi petrus pada preman apalagi bertato.

Korban penembakan adalah bertato sehingga stigma masyrakat tentang tato jelek.

Setelah Presiden Soeharto lengser baru memperbolehkan tato untuk masyarakat.

Dalam penerimaan TNI juga melarang pengunaan tato.

"Tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama/adat," tulisnya.

tercantum dalam Peraturan Panglima Nomor 161 Tahun 2011 tentang Petunjuk Administrasi Pembinaan Personel PNS TNI.

Aturan Anggota TNI-Polri Bertato

Tentara Negara Republik Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memiliki aturan yang sama terkait tato dan tindik telinga.

Kedua institusi tersebut melarang personelnya bertato dan bertindik.

Meski begitu tato dan tindik bagi anggota TNI-Polri diperbolehkan jika dikarenakan ketentuan agama atau adat.

Berikut rangkuman peraturan lengkap mengenai tato dan tindik bagi prajurit TNI dan Polri:

Polri mengecualikan anggotanya bertato dan bertindik karena agama atau adat

Melansir laman penerimaan.polri.go.id, tertera aturan soal tato dan tindik di persyaratan khusus dalam penerimaan Bintara Polri.

Larangan tersebut tercantum dalam poin ke-9 pada bagian persyaratan khusus.

“9. Tidak bertato dan tidak ditindik atau anggota badan lainnya, kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama/ada,” demikian tertulis pada aturan tersebut Polri.

Tato karena adat harus dibuktikan oleh kepala adat

Pemuda dan pemudi yang memiliki tato karena ketentuan agama atau adat dibolehkan untuk mendaftar TNI-Polri.

Misalnya, tato adat yang menjadi ciri khas suku Dayak di Kalimantan.

Namun tato adat ini harus dibuktikan dengan pernyataan dari sesepuh adat, seperti damang maupun mantir.

Beberapa pemuda dan pemudi suku Dayak di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, terbukti telah diterima dalam penerimaan Tamtama beberapa tahun lalu.

Sosok Bripka Matius Ajudan Irjen Ferdy Sambo Bertato dan Berewokan, Kawal Ketat Saat Ferdy Diperiksa

Sosok Bripka Matius menjadi sorotan publik setelah mengawal ketat Irjen Ferdy Sambo saay diperiksa di Bareskrim Polri.

Sosok Bripka Matius yang bertato dan berewokan lain dari pada yang lain dari tujuh ajudan Ferdy Sambo.

Yang menonjol, salah satu pengawal Sambo ialah pria berkulit hitam dan bertubuh gempal.

Pengawal tersebut mengenakan kemeja dan masker yang juga warna hitam.

Menariknya, tangan sang pengawal dipenuhi tato.

Meski begitu, pria tersebut diperkirakan anggota Polri.

Ia diduga merupakan aide de camp (ADC) atau ajudan Sambo.

Namanya Matius Marey, yang memiliki pangkat brigadir polisi kepala atau bripka.

Bripka Matius merupakan satu dari sekian banyak ajudan Sambo, selain Brigadir J dan Bharada E. Dia diketahui merupakan putra asli Papua.

Sejumlah foto Bripka Matius bersama Sambo dan ajudan lainnya, termasuk Brigadir J dan Bharada E, telah beredar.

Ada juga foto yang memperlihatkan Bripka Matius berfoto di depan mobil dinas yang diperkirakan milik Irjen Sambo.

Bripka Matius juga diperkirakan telah berkeluarga.

Ia memiliki seorang istri dan empat anak yang masih kecil-kecil. Ini diketahui dari foto lainnya yang juga beredar.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved