Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tomohon Sulawesi Utara

Dukung Penurunan Stunting, Pemkot Tomohon Sulawesi Utara Optimalkan Peran Tenaga Kesehatan

Pemkot Tomohon Sulawesi Utara Dukung Penurunan Stunting, Optimalkan Peran Tenaga Kesehatan.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
HO
Seminar Tatalaksana Cegah Stunting Tenaga Kesehatan dalam Percepatan Penurunan Stunting Melalui Sistem Rujukan Berjenjang di Kota Tomohon. 

Di antaranya, ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis, Berat Badan Lahir Rendah, Asupan Gizi tidak Adekuat dan Sanitasi Lingkungan yang Buruk. "

Dinas Kesehatan Tomohon memiliki kegiatan unggulan program gizi seperti perbaikan gizi remaja putri dan calon pengantin serta perbaikan gizi pada 1000 HPK. 

“Kami juga melakukan pelayanan upaya gizi masyarakat berupa pemantauan pertumbuhan balita yang dilaksanakan di Posyandu serta kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan," jelasnya.

Dr Rachmat Sentika menjelaskan, sistem rujukan pada kasus stunting harus dapat dilaksanakan hingga ke rumah sakit yang akan menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten untuk penanganan masalah gizi yang diakibatkan oleh penyakit atau  kondisi tertentu pada bayi secara  komprehensif. 

"Perlu sinergitas antara tenaga kesehatan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama untuk menemukan resiko stunting,” ujar Rachmat.

Lebih lanjut ia menegaskan, jika dukungan fasilitas layanan kesehatan primer dalam surveilans gizi, deteksi dan penemuan kasus di masyarakat sangat dibutuhkan. 

"Setiap level harus mengambil peran aktif, melatih dokter umum dan dokter Puskesmas untuk penanggulangan stunting secara berjenjang dari Posyandu, Puskesmas hingga RSUD," jelasnya.

Dokter Spesialis Anak, dr Ronald Rompies memaparkan jika pemberian nutrisi pada bayi dan anak terutama dalam 1000 HPK sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal. 

Selain itu, deteksi dini weight faltering penting untuk pencegahan stunting. Ini bisa dilakukan di posyandu.

"Bila tidak ada perbaikan segera rujuk ke Puskesmas. Nanti bila ditemukan stunted dari puskesmas akan langsung memberikan rujukan ke dokter spesialis anak di RSUD,” jelas Ronald.

Ia pun menjelaskan bahwa Intervensi spesifik dengan pemberian nutrisi yang optimal yaitu MPASI dengan kandungan protein hewani (telur, ikan, hati, dll) disertai PKGK (susu formula standar) atau PKMK (susu khusus) pada anak yang kekurangan gizi termasuk stunting sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan dan Surat Keputusan BPOM. 

"Sinergi antara Dinas Kesehatan dan pemerintahan kabupaten/kota terkait sangat diperlukan untuk intervensi spesifik dalam menurunkan prevalensi stunting.” katanya.

Kolaborasi multisektoral dengan sektor swasta pun terus dilakukan dalam upaya penurunan angka stunting yang merupakan tanggung jawab bersama.

Antara pemerintah selaku pemangku kebijakan dan tenaga medis sebagai pelaksana teknis sistem rujukan berjenjang dalam pencegahan stunting yang didukung peran mitra swasta.

Dr dr Ray W Basrowi menyatakan, komitmen Danone Indonesia dalam rangka penurunan angka stunting akan terus dilakukan. 

“Tugas kami adalah mendekatkan sistem pelayanan dan akses dari semua jenis intervensi dan model-model yang telah sukses dilakukan di tempat lain," jelas Ray. (ndo)

Irjen Ferdy Sambo Aktor Pembunuhan Brigadir J, Terancam Hukuman Mati, Mimpi Jadi Kapolri Pupus

Akhirnya Terkuak Ferdy Sambo Tersangka Tewasnya Brigadir J, Ancaman Maksimal Hukuman Mati

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved