Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Suku Bunga Naik, Inggris Diperkirakan Jatuh dalam Lubang Resesi

Selain Sri Lanka dan beberapa negara di Asia, Inggris juga diperkirakan akan jatuh dalam lubang resesi. Hal tersebut dikarenakan kenaikan suku bunga.

Editor: Isvara Savitri
LEON NEAL/AFP/GETTY IMAGES
Ilustrasi London. Inggris diperkirakan akan jatuh dalam jurang resesi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Resesi rupanya tak hanya dialami Sri Lanka dan beberapa negara di Asia.

Inggris juga diperkirakan akan jatuh ke jurang resesi.

Hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan suku bunga terbesar selama 27 tahun terakhir.

Bahkan, resesi diperkirakan berlangsung lama sejak tahun 2008.

Perlu diketahui bahwa pada tahun 2008, sistem perbankan Inggris mengalami kehancuran.

Meski resesi tidak akan sedalam 14 tahun yang lalu, tapi diperkirakan akan berlangsung dalam kurun waktu yang sama.

Baca juga: Kondisi Terkini Bharada E, Kini Ditahan di Bareskrim Polri, Mentalnya Tidak Siap

Baca juga: Semester 1 Tahun 2022, Minut Posisi Tertinggi Investasi dari 15 Kabupaten dan Kota di Sulawesi Utara

Kenaikan suku bunga yang kini menjadi 1,75 persen ini dilakukan Bank Sentral Inggris untuk membendung kenaikan harga, lantaran tingkat inflasi diperkirakan melebihi 13 persen.

Pertumbuhan ekonomi juga diperkirakan akan melemah dalam 3 bulan terakhir 2022 dan terus melemah hingga akhir 2023.

Gubernur Bank Sentral Inggris, Andrew Bailey mengatakan, saat ini tekanan biaya hidup menjadi sulit tetapi jika tidak menaikkan suku bunga maka kondisi bisa menjadi lebih buruk.

Katedral Canterbury, Inggris.
Katedral Canterbury, Inggris. (WIKIMEDIA.ORG)

Menurutnya, alasan utama inflasi tinggi dan pertumbuhan rendah adalah melonjaknya tagihan energi, didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Dia memperkirakan, pada Oktober mendatang sebuah rumah tangga akan mengeluarkan hampir 300 Euro per bulan untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.

"Saya tahu bahwa mereka akan merasa, 'Nah, mengapa Anda menaikkan suku bunga hari ini, bukankah itu membuatnya lebih buruk dari perspektif itu dalam hal konsumsi?'. Saya khawatir jawaban saya untuk itu adalah 'Tidak, karena saya khawatir alternatifnya bahkan lebih buruk dalam hal inflasi yang terus-menerus,'" ujarnya dikutip dari BBC, Jumat (5/8/2022).

Baca juga: Bupati Boltim Sulawesi Utara Dampingi Sultan Ternate ke-49 Berkunjung ke Desa Matabulu Nuangan

Baca juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Indonesia Sabtu 6 Agustus 2022, Info BMKG: 23 Daerah Patut Waspada

Dia menjelaskan, peningkatan suku bunga dapat menjadi salah satu cara untuk mengendalikan inflasi.

Pasalnya, hal ini akan menaikkan biaya pinjaman sehingga mencegah masyarakat untuk mengambil pinjaman dan membelanjakan uangnya.

Suku bunga yang tinggi juga menyebabkan biaya untuk kartu kredit, pinjaman bank, dan pinjaman mobil menjadi lebih tinggi.

Oleh karena itu, kenaikan suku bunga dapat mendorong masyarakat untuk menabung dan menyimpan uangnya lebih banyak.(*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Inggris Diperkirakan Masuk ke Jurang Resesi Tahun Ini".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved