Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Masyarakat Adat

AMAN Sulawesi Utara Harap Bisa Utus 300 Orang ke Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI di Papua

Plt Ketua AMAN Sulawesi Utara Jerison Makaudo mengatakan, di Sulawesi Utara terdapat 151 komunitas adat tergabung dalam AMAN.

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Jumadi Mappanganro
andreas ruauw/tribun manado
Para Penari Kabasaran, salah satu tarian adat Minahasa asal sanggar budaya dan seni Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Tercatat 151 komunitas adat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Nusantara atau AMAN Sulawesi Utara. Mereka akan menghadiri Kongres AMAN VI di Papua, Oktober 2022. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Aliansi Masyarakat Adat Nusantara atau AMAN Sulawesi Utara berharap bisa mengutus 300 orang untuk menghadiri Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI.

Acara lima tahunan itu akan digelar pada 24 hingga 30 Oktober 2022 di tepi Danau Sentani, wilayah adat Tabi, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

Plt Ketua AMAN Sulawesi Utara Jerison Makaudo mengatakan, di Sulawesi Utara terdapat 151 komunitas adat tergabung dalam AMAN.

Ia berharap setiap komunitas adat di Sulut dapat mengirimkan dua orang.

“Terdiri laki-laki dan perempuan sebagai delegasi,” ujar Jerison Makaudo via telepon, Jumat (5/8/2022).

Para komunitas adat ini nantinya punya hak suara baik dalam pemilihan pengurus, pembahasan AD-ART hingga pengambilan keputusan terkait komunitas adat.

Ia menyampaikan targetnya semua komunitas adat tergabung dalam AMAN Sulut bisa ikut serta salam kongres.

Namun, bisa saja ada komunitas adat berhalangan hadir. Apalagi untuk transportasi itu harus mengeluarkan biaya mandiri.

"Kalau sudah di Papua terkait akomodasi dan konsumsi ditanggung panitia," ujarnya.

Banyak hal yang akan dibahas dalam kongres, menyangkut organisasi, evaluasi program, rencana program ke depan.

Jerison Makaudo menegaskan, AMAN Sulut mendukung pelaksanaan KMAN VI.

Kongres tersebut nantinya kembali membahas isu-isu terkait masyarakat adat.

AMAN Sulut pun sudah menyiapkan isu-isu yang akan dibawa nanti ke Kongres AMAN VI.

“Kita punya banyak isu, namun yang lagi hangat saat ini menyangkut isu tambang Sangihe,” ujarnya.

Ia merasa komunitas adat se-Indonesia antusias hadir pada Kongres AMAN VI di Papua.

“Semua semangat dan antusias menanti pelaksanaan kongres, saya dapat informasi persiapan sudah 85 persen di Papua,” katanya.

Sementara Pemerintah Kota Jayapura menargetkan wisatawan dari 33 negara yang berpartisipasi dalam acara Kongres AMAN VI.

"Tentu kami menargetkan mereka bisa menginap di Kota Jayapura. Kami menawarkan fasilitas penginapan bintang tiga ke atas," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura Matias Benoni Mano kepada Tribun-Papua.com (Tribun Network), Jumat (5/8/2022).

Matias mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menjamin keamanan, kenyamanan, fasilitas kesehatan, dan semua aspek penunjang bagi para tamu mancanegara yang berpartisipasi sekaligus memeriahkan Kongres Masyarakat Adat tersebut.

Walaupun peserta kongres yang merupakan masyarakat adat dari berbagai daerah di Indonesia menginap di rumah-rumah warga yang disediakan panitia, namun Matias meyakini para pejabat yang hadir tentu akan menginap di berbagai hotel.

"Untuk menarik minat wisatawan saat Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI, Pemkot Jayapura mengoptimalkan objek wisata, ataupun paket-paket perjalanan wisata yang dimiliki Dinas Pariwisata Kota Jayapura," tutur Matias.

Khusus di dua lokasi yang menjadi pusat pelaksanaan kongres yakni Kampung Kayo Pulau dan Enggros, dikatakan Matias telah siap menyambut para peserta dari seluruh Indonesia.

"Kedua kampung ini juga memang menjadi pilot project kampung wisata di Kota Jayapura, sehingga pembenahan terus dilakukan," tandasnya.

Matias menuturkan, kedua kampung tersebut apabila ditinjau dari sisi aksesibilitas, sarana dan prasarana, penduduk, dan administrasi pemerintahan kampung memang dinyatakan siap dan sangat layak.

"Ada sarasehan di dua kampung itu, dan kami akan tampilkan budaya dari Masyarakat Adat Port Numbay dan Papua secara umum. Tidak menutup kemungkinan akan ada kolaborasi dari masyarakat adat lainnya," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Matias mengungkapkan harapannya agar Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI atau KMAN VI ini dapat mendatangkan manfaat dari sisi ekonomi dan budaya bagi warga Kota Jayapura. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved