Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Isi Handphone Brigadir J yang Hilang, Kamaruddin Pertanyakan Kondisi Pakaian

Dedi Prasetyo menerangkan saat ini pakaian terakhir Brigadir J sebelum tewas hingga handphonenya sudah berada di Pusat Laboratorium Forensik.

Editor: Tesalonika Geatri
Tribunnews.com/Istimewa
Brigadir J dan pemakamannya secara kedinasan. 

"Kita cocokan DNAnya kepada dokter forensik ini saya ambil DNAnya, simpan DNAnya siapa tau menemukan bajunya supaya dicocokan dengan DNA yang diambil dokter forensik dengan luka yang ada di baju," ungkapnya.

Oleh karena itu, Ia mempertanyakan keberadaan pakaian terakhir Brigadir J. Dia menduga kuat bahwa pakaian itu kini berada di penguasaan pihak kepolisian.

"Saya kira bajunya sudah dikuasai oleh penyidik. Ini kan harus dapat kalau ada kehilangan baju siapa yang menghilangkan. Kemungkinan cuman 2, ada dirumah dinas itu atau RS polri. Kalau RS polri menghilangkan baju itu, apa kepentingan dokter itu. Apakah brigadir J dibawa ke RS dalam kondisi telanjang tidak mungkin. Atau mungkin bajunya dibuka di rumah dinas. Karena itu baju dan hp adalah barang bukti yang sangat perlu," pungkasnya.

Penyidik, disebut Kamaruddin disebut tidak transparan dalam menangani kasus tersebut.

"Mereka tertutup, hal yang sederhana saja kita tanya bajunya sudah di mana sekarang, tidak ada yang berani jawab," ujar Kamaruddin.

Tak hanya baju, kata Kamaruddin, pihaknya juga mempertanyakan keberadaan ponsel milik Brigadir J yang tak kunjung ditemukan. Padahal, kuasa hukum terus melakukan koordinasi dengan penyidik Polri.

"Kita juga bertanya bertanya tentang apakah handphone daripada almarhum Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat sudah ketemu atau belum, mereka semua tidak ada yang berani menjawab," jelasnya.

Padahal, ia menuturkan bahwa Irjen Ferdy Sambo yang diduga terlibat telah dinonaktifkan sementara oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari jabatannya sebagai Kadiv Propam dan Kasatgasus.

Terlebih, Presiden Joko Widodo pun sudah meninta Polri untuk tak menutup-nutupi pengungkapan kasus tersebut.

"Kenapa kalian masih takut, jawab saja. Konstitusi menyatakan buka, Undang-Undang menyatakan buka, kenapa masih takut," ungkap Kamarudin.

Hari ini Bareskrim Polri melakukan pemeriksaan sejumlah saksi yang melihat ataupun mengetahui, tewasnya Brigadir J.

Mereka adalah saksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) atau rumah dinas irjen Ferdy Sambo.

Apakah Brigadir J mengalami penganiayaan sebelum tewas, ditembak atau tembak-menembak?

Para saksi diperiksa  terkait kasus kematian Brigadir J diperiksa tim khusus (timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa saksi-saksi itu diperiksa di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada hari ini, Rabu (3/8/2022).

Halaman
1234
Sumber: TribunMedan.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved