Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Sosok ini Saksi Mata Penting di Lokasi Penembakan Brigadir J, Berpangkat Bripka

Terungkap saksi mata baru di lokasi penembakan Brigadir J. Komnas HAM beberkan sosoknya ini.

Editor: Tirza Ponto
Kompas.com/Singgih Wiryono, Warta Kota/Alfian Firmansyah
Akhirnya Terungkap Sosok ini Saksi Mata Penting di Lokasi Penembakan Brigadir J, Berpangkat Bripka 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus tewasnya Brigadir Yosua di rumah atasannya Irjen Ferdy Sambo masih terus diusut oleh Komnas HAM maupun Kompolnas.

Sejumlah saksi yang terkait dengan kasus tewasnya Brigadir J ini terus dimintai keterangan.

Ajudan dan Asisten Rumah Tangga (ART) Irjen Ferdy Sambo mendatangi Komnas HAM untuk memberikan pernyataaannya terkait tewasnya Brigadir J pada Senin (1/8/2022).

Kedatangan ajudan & ART Irjen Ferdy Sambo ke Komnas HAM. Salah satu diantaranya diduga merupakan Bripka Ricky.
Kedatangan ajudan & ART Irjen Ferdy Sambo ke Komnas HAM. Salah satu diantaranya diduga merupakan Bripka Ricky. (Wartakota)

Baca juga: Sosok Bripka Ricky, Saksi Mata Penting Kejadian Penembakan Brigadir J di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Kini muncul sosok Bripka Ricky, ajudan Irjen Ferdy Sambo yang diduga sebagai saksi mata penting kejadian penembakan di rumah atasannya Irjen Ferdy Sambo.

Nama Bripka Ricky selama ini tidak banyak disorot publik terkait penembakan yang dilakukan oleh Bharada E itu, padahal dirinya diduga ada di TKP penembakan.

Kronologis penembakan versi Komnas HAM

Meski tanpa rekaman CCTV, Komnas HAM membeberkan kronologi penembakan yang melibatkan Bharada E dan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri non aktif Irjen Ferdy Sambo.

Diketahui, CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo yang disebut merupakan lokasi kejadian tewasnya Brigadir J dalam kondisi rusak.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik membenarkan jika berdasarkan keterangan para ajudan dan penyidik, CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo itu dalam kondisi rusak.

"Di TKP mengalami kerusakan. Itu juga ada dua keterangan. Di media katanya tersambar petir, tapi keterangan ADC (ajudan) karena memang rumah dinas ini jarang dipakai maka sudah lama CCTV ini rusak," kata Damanik dilansir Tribun Jakarta dari Youtube Metro TV, Senin (1/8/2022).

Kendati tak ada CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo, Damanik menuturkan pihaknya mendapatkan informasi detil perihal peristiwa berdarah yang melibatkan Brigadir J dan Bharada E.

Hal itu berdasarkan keterangan Bharada E sewaktu diperiksa Komnas HAM pada Selasa (26/7/2022).

Bharada E mengakui bahwa dirinya adalah orang yang menembak mati Brigadir J.

"Ya itu pengakuan dari Bharada E. Dia menjelaskan kronologi versi dia," tutur Damanik.

Detik-detik tembak menembak

Bharada E tiba di Komnas HAM untuk dimintai keterangan terkait tewasnya Brigadir J.
Bharada E tiba di Komnas HAM untuk dimintai keterangan terkait tewasnya Brigadir J. (Kompas.com)

Baca juga: Sosok Andreas Nahot Silitonga, Kuasa Hukum Bharada E, Tanggapi Tegas Pernyataan Pengacara Brigadir J

Berdasarkan pengakuan para ajudan Ferdy Sambo, termasuk Bharada E kepada Komnas HAM, mereka pindah ke rumah dinas sang jenderal pada Jumat (8/7/2022) sore sekira pukul 16.00 WIB lebih.

Setelah sebelumnya mereka berada di rumah pribadi sang jenderal yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumah dinas.

Rumah dinas berada di Komplek Polri, Duren Tiga Utara 1, Nomor 46, Jakarta Selatan.

Sementara rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan atau masih di kawasan yang sama.

Tujuan mereka ke rumah dinas Ferdy Sambo untuk isolasi mandiri selama menunggu hasil PCR keluar setelah melakukan tes PCR di rumah pribadi.

Hal itu memang SOP yang dilakukan mereka setiap baru melakukan perjalanan jauh.

Pasalnya, beberapa menit sebelumnya Putri Candrawathi selaku istri Ferdy Sambo dan para ajudannya termasuk Brigadir J dan Bharada E baru saja tiba di Jakarta usai menempuh perjalanan darat dari Magelang, Jawa Tengah.

Kembali ke pengakuan Bharada E, ujar Damanik, setibanya di rumah dinas dia langsung naik ke lantai dua rumah untuk bersih-bersih.

Pengakuan Bharada E

Menurut pengakuan Bharada E, tiba-tiba saat itu dia mendengar suara teriakan istri Ferdy Sambo dari dalam kamarnya yang juga di lantai dasar.

"Dia (Bharada E) naik ke lantai dua ke ruangan ajudan. Dia lagi bersih-bersih. Terus dia dengar suara teriakan dari ibu Putri (istri Ferdy Sambo. Ini dari versi Bharada E," beber Damanik.

Lantaran mendengar teriakan yang cukup kencang apalagi sampai namanya juga dipanggil oleh istri Ferdy Sambo, Bharada E langsung bergegas turun.

Namun Damanik tak membeberkan dimana posisi ajudan bernama Ricky saat peristiwa penembakan antara Brigadir J dan Bharada E.

Komisioner bidang pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam mengungkapkan sejumlah saksi yang berada di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Komisioner bidang pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam mengungkapkan sejumlah saksi yang berada di rumah Irjen Ferdy Sambo. (Kolase HO/Kompas.com)

Baca juga: Update Terbaru Kasus Brigadir J: Komnas HAM Kantongi Bukti Baru ini, Usai Periksa ART & Ajudan 7 Jam

Padahal dari keterangan yang didapat Komnas HAM saat itu Bripka Ricky juga berada di rumah dinas Ferdy Sambo.

"Dia Bharada E) turun ke bawah melihat saudara J. Dia bertanya ada apa ini, dia lihat J mengarahkan senjata ke dia dan menembak. Setelah itu dia mundur ke belakang, ambil senjata dan mengokang dan menembak senjata," papar Damanik.

Ditembak dari jarak 2 meter

Setelah terlibat adu tembak dimana tembakan darinya membuat Brigadir J tersungkur, Bharada E tak berhenti sampai di situ.

Dia kemudian menembak dua kali Brigadir J dari jarak dekat untuk memastikan Brigadir Yosua telah tak bernyawa.

"Saudara J sudah tersungkur, dia datang dari jarak dekat sekitar dua meter nembak dua kali lagi untuk memastikan orang yang menyerang dia itu betul-betul sudah dilumpuhkan," jelas Damanik.

Jika mendengar kesaksian Bharada E seperti yang diceritakan Komnas HAM maka setidaknya ada empat orang di dalam rumah dinas itu saat penembakan terjadi.

Mereka adalah Putri Putri Candrawathi (istri Ferdy Sambo), Bharada E, Brigadir J, dan Bripka Ricky.

Namun informasi lain muncul.

Kabarnya ada seorang lagi asisten rumah tangga (ART) yang berada di rumah dinas itu saat penembakan terjadi namun kabar ini masih terus dikonfirmasi.

Sebab Komnas HAM sebelumnya telah memeriksa seorang ART namun belum dijelaskan posisi ART dimaksud saat kejadian.

Penjelasan awal polisi

Berdasarkan penjelasan awal polisi, Brigadir J tewas usai baku tembak dengan Bharada E di rumah irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.

Menurut polisi, baku tembak itu dipicu oleh Brigadir J yang melakukan pelecehan dan pengancaman berupa penondongan senjata ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo, PC.

Akibat baku tembak itu, Brigadir J pun meninggal dunia.

Kendati demikian, pihak keluarga Brigadir J menilai ada kejanggalan terkait penyebab kematian karena ditemukan sejumlah luka di jenazah Brigadir J.

Pihak keluarga pun menduga ada percobaan pembunuhan ke Brigadir J. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

https://www.tribunnews.com/nasional/2022/08/02/muncul-sosok-ricky-saksi-mata-penting-penembakan-brigadir-j-oleh-bharada-e-di-rumah-ferdy-sambo?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved