Proses Lengkap Hingga Pelaksanaan Autopsi Ulang Brigadir J, Mulai Terungkap Kebenaran
Karena ada sejumlah kejanggalan dan keganjilan, pihak keluarga pun minta agar jenazah Brigadir J dilakukan autopsi ulang.
Saat dibuka, otak di kepala Brigadir J juga sudah tidak ada.
“Yang dilaporkan kepada ahli kita, pertama, ketika kepalanya dibuka otaknya sudah tidak ditemukan,” ujar Kamaruddin Simanjuntak dalam wawancara yang ditayangkan di channel YouTube Hendro Firlesso.
Kamaruddin Simanjuntak menemui dokter Herlina Lubis, salah satu dokter yang ditunjuk untuk mengamati dan menganalisa hasil autopsi Brigadir J.
"Setelah mereka (dokter forensik yang mengautopsi ulang) meraba-raba kepalanya, ternyata ada semacam penempelan lem," kata Kamaruddin Simanjuntak.
"Setelah diraba-raba rambutnya, ternyata di situ ada lobang disondek (ditusuk). Lubang itu tembus ke mata dan hidung," jelasnya.
Diduga almarhum Brigadir J ditembak dari belakang kepala hingga jebol sampai ke hidung depan.
Kemudian, tim dokter forensik juga menemukan di dalam tengkorak Brigadir J terdapat enam retakan yang diduga akibat tembakan.
Ketika dibuka bagian perut sampai ke kepala, ditemukan otaknya pindah ke bagian perut.
Kedua, ditemukan juga diduga bekas tembakan dari leher mengarah ke bagian bibir.
Ketiga, dokter forensik menemukan lubang di dada diduga bekas tembakan.
Keempat, ada lubang bekas peluru.
Selain itu dokter forensik juga menemukan luka terbuka di bagian bahu yang dagingnya hampir terkelupas.
Tim dokter forensik masih belum mengetahui apa penyebabnya.
Diduga bukan akibat peluru.
Ditemukan juga bagian lengan bagian bawah patah, namun belum diketahui penyebabnya.