Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Baru Terungkap Nasib Bharada E Terduga Penembak Brigadir J, Apa yang Terjadi Padanya Kini Diketahui

Selanjutnya, petimbangan kedua soal signifikasi keterangan Bharada E dalam proses peradilan pidana.

Editor: Indry Panigoro
Kolase/Istimewa Handout
Brigadir J (kiri) dan Bharada E (kanan). 

Bila tidak bersalah, maka demi keadilan tentu harus dibebaskan.

Pada kondisi Bharada E yang hingga kini belum ditetapkan tersangka, Susno memberi kritikan soal peran polisi yang menurutnya janggal.

"Sekarang polisi jadi penyelidik, polisi jadi penyidik, polisi jadi hakim, nah ini gawat," ungkap dia.

"Jangan-jangan polisi nanti jadi tempat orang banding dan kasasi juga Hahaha," canda Susno.

Situasi saat pemeriksaan Bharada E oleh Komnas HAM tak lepas dari kajian pria berusia 68 tahun tersebut.

Pada saat diperiksa Komnas HAM, terlihat E dikawal oleh banyak polisi, dengan pangkat yang lebih tinggi darinya.

"Sesekalilah Bharada dikawal. Tampil beda. Bharada dikawal bintara dan ada perwira," ucap Susno.

Bharada E merupakan asisten pribadi atau ajudan yang ditugaskan di kediaman mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

(Bharada E merupakan asisten pribadi atau ajudan yang ditugaskan di kediaman mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. (Istimewa/Internet)

Sebut Bharada E Sakti

Susno Duadji juga menyebut Bharada E sakti.

Bukan tanpa alasan jenderal bintang tiga Susno Duadji menyebut Bharada E sakti. 

Susno Duadji yang pernah menggegerkan publik karena perseteruannya dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini menyoroti momen saat Bharada E mendatangi Komnas HAM untuk diperiksa pada Selasa (26/7/2022). 

Saat itu Bharada E dikawal ketat sejumlah anggota polisi. 

"Saat bintang 3 saya gak sakti saya. Saya paling dikawal sersan, kadang tidak.Yang ini, bharada pangkat paling bawah, yang ngawal waktu ke Komnas Ham bintara dan ada kolonel juga.

Bayangkan apa gak hebat Bharada ini. Sakti," kata Susno Duadji dikutip dari tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), TVOne, pada Jumat (29/7/2022).

Kesaktian lain Bharada, disebutkan Susno saat terjadi tembak menembak dengan Brigadir J sesuai pernyataan polisi.  

"Saktinya lagi bharada ini, nembak 5 peluru kena. Dia ditembak 7 peluru gak ada yang kena," ujar Susno sambil tertawa.

Terlepas dari kesaktian Bharada E, Susno mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini. 

Dan tim khusus ini pun telah menggali informasi mulai dari keberadaan CCTV, penggalian jenazah, otosi hingga pembuatan visum. 

Lalu, bagaimana jika hasil otopsi ulang berbeda dengan otopsi pertama?

Menurut Susno hal itu bisa saja terjadi, begitu juga sebaliknya. 

"Yang paling dipakai yang akuntabel,

Yang pikiran orang banyak jauh lebih baik dari pikiran pribadi.

Apalagi hasil otospi kedua, akan disepakati.

Kalau berbeda, yang gak masuk akal ya gak dipakai," tegasnya. 

Apakah hasil otopsi ini akan mengubah proses penyelidikan kasus ini? 

Susno memastikan jika otopsi kedua berbeda 180 derajat dengan otopsi pertama, jelas penyelidikan akan berubah 180 derajat. 

Perubahannya bisa jadi kasus ini bukan lagi tembak menembak seperti yang sudah dirilis polisi belum lama ini.

"Kalau dari luka berbeda, maka akan berubah. Apakah sekarang sudah berubah? saya tidak tahu," tegas Susno. 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved