Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Baru Terungkap Kronologi Brigadir J Tewas Dari Pengakuan Bharada E ke Komnas HAM, CCTV Sangat Clear

Sempat menuai teka-teki, akhirnya terbongkar kronologi asli penembakan Brigadir J oleh Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.

Editor: Alpen Martinus
tribunnews/Irwan Rismawan/Istimewa
Bharada E seusai menjalani pemeriksaan di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022) (kiri) dan Brigadir J (kanan). 

Setelah tes PCR, Putri Candrawathi beserta para ajudan, kecuali asisten rumah tangga pergi ke rumah dinas di Duren Tiga, tak jauh dari lokasi rumah pribadi, pada pukul 16.07 WIB.

Namun katanya, Ferdy Sambo justru tidak menyusul istrinya tapi ke arah lain bersama ADC dan motor Patwal yang sama.

Hingga kemudian, tiba-tiba Ferdy Sambo mendapat telepon dari istrinya, Putri Candrawathi.

"Baru berapa menit berjalan, kelihatan motor Patwal berhenti, mobil berhenti. Kata penyidik, itu karena ada telepon dari ibu ( Putri Candrawathi) ke Pak Ferdy yang menjelaskan ada masalah itu," jelas Damanik.

TERKUAK video CCTV perlihatkan aksi Ferdy Sambo saat Brigadir J tewas tertembak
Ferdy Sambo Lari ke Rumah Dinas, Istri Menangis Lihat Jasad Brigadir J

Setelah menerima telepon dari istri, Damanik menjelaskan mobil Ferdy Sambo pun berusaha berbalik bersama dengan motor Patwal.

Hanya saja, mobil rombongan Ferdy Sambo itu kesulitan karena jalan yang sempit.

Damanik pun mengungkapkan setelah mengetahui hal itu, Ferdy Sambo pun langsung berlari ke rumah dinas.

Kemudian, Damanik menjelaskan pada video CCTV yang berbeda, Putri Candrawathi terlihat menangis dengan didampingi asistennya.

Disebutkan, Putri Candrawathi ini menangis setelah melihat Brigadir J sudah tewas terkapar di depannya.

Putri Candrawathi ini sempat lunglai ketika akan pindah lokasi dari rumah dinas ke rumah pribadi.

"Gak berapa lama, ibu kembali ke rumah didampingi asisten yang menunjukkan wajahnya menangis. Kenapa kami bisa mengatakan menangis? Karena CCTV-nya sangat clear, kualitas tinggi," ungkapnya.

Selanjutnya, Damanik mengatakan datangnya mobil Provost hingga mobil lain ke lokasi kejadian penembakan.

Diduga, mobil Provost ini datang atas perintah Irjen Ferdy Sambo untuk membawa jasad Brigadir J ke Rumah Sakit Kramat Jati.

Pengakuan Bharada E

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved