Brigadir J Tewas
Akhirnya Terungkap Sosok Brigadir D 'Squad Lama' yang Disebut Ancam Brigadir J Sebelum Tewas
Sebelum Brigadir J tewas, sempat pamit ke pacar dan mendapat ancaman akan dibunuh, pengancam disebut ajudan Irjen Ferdy Sambo
TRIBUNMANADO.CO.ID - Soal kasus tewasnya Brigadir J di rumah kadiv propam Irjen Ferdy Sambo.
Diketahui sebelum Brigadir J meninggal, dirinya sempat mengaku diancam oleh squad lama.
Kuasa hukum keluarga Brigadir J pun menyebut yang mengancam tersebut salah satu ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Baca juga: Kecelakaan Maut, Seorang Siswa SMK Tewas, Korban Bawa Motor Kecepatan Tinggi Tabrak Pejalan Kaki
Baca juga: Gempa Bumi Potensi di Sepanjang Selatan Jawa, Ini Penjelasan BMKG Antisipasi Skenario Terburuk
Baca juga: Harga Toyota New Calya yang Baru Meluncur di Manado, DP 10 Persen dan Diskon Spesial
Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum keluarga Brigadir J mengungkap sosok yang diduga mengancam Brigadir J.
Dia menyebut bahwa sosok yang mengancam itu adalah satu di antara tujuh ajudan Ferdy Sambo.
Bahkan, akibat dari ancaman itu sampai membuat Brigadir J menangis dan tertekan, seperti yang diperlihatkan pada tangkapan layar video call dengan sang kekasih.
Kamaruddin menyebut, pelakunya adalah satu di antara tujuh ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Akibat ancaman pembunuhan itu, Brigadir J bahkan sampai tertekan dan menangis.
Foto : Brigadir J Menangis saat video call (VC) Terakhir Kali dengan Pacarnya, Vera Simanjuntak. Mengaku Akan Dibunuh. (Tribun Medan/HO/Facebook)
Sebelumnya, Kamaruddin mengunggah foto tangkapan layar saat Brigadir J melakukan panggilan video dengan sang kekasih, Vera Simanjuntak (VS).
Dalam foto tersebut, Brigadir J tampak menangis sambil menatap wajah Vera di layar ponsel.
Sementara itu, mata Vera juga tampak sembab menandakan ikut bersedih.
Kamaruddin menuliskan bahwa pasangan kekasih itu melakukan panggilan video sebelum Brigadir J tewas.
Dikutip dari WartaKotalive.com, Brigadir J menangis karena disebut sudah tahu akan dibunuh.
Ia lantas berpamitan kepada Vera sebelum pergi untuk selama-lamanya.
Kamaruddin menyebut pelaku pembunuhan adalah 'skuad lama' dari Brigadir J.
"Noted: Keterangan Poto Alm. Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat, Ketika Alm : Pamitan & Memohon Maaf serta Meminta Mencari "pria lain" Sebagai Pengganti Dirinya, Sekaligus Menjelaskan Bahwa Dia Akan Pergi Untuk Selamanya, Karena "Akan Dibunuh Oleh Para Squad Lama Yang Pada Kurang Ajar.. !," tulis Kamaruddin, Rabu (27/7) di Facebook.
Kini terungkap 'skuad lama' yang dimaksud Kamaruddin adalah ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Kamaruddin menyebut pelakunya adalah polisi berpangkat Brigadir dengan inisial D.
"Squad lama itu inisial D, berpangkat Brigadir," kata Kamaruddin kepada Wartakotalive.com melalui pesan tertulis, Kamis (28/7/2022).
Diduga Brigadir D inilah yang membuat Brigadir J ketakutan sampai menangis saat melakukan video call dengan pacarnya.
Sebelumnya, Kamaruddin mengaku sudah mengantongi jejak digital terkait insiden yang dialami kliennya.
Foto : Brigadir J dan Kamaruddin Simanjuntak. (Kolase Tribun Manado / Tribunnews/istimewa)
Jejak digital itu berupa rekaman elektronik dugaan pembunuhan berencana.
Brigadir J disebut mendapat ancaman pembunuhan sejak Juni 2022 lalu.
Ancaman itu terus meneror Brigadir J hingga membuat dirinya tertekan dan menangis.
"Bukti rekam elektronik ancaman pembunuhan, mulai dari bulan Juni 2022 hingga 7 Juli 2022 ke Brigadir J, berupa rekaman suara, video, dan chattingan," kata Kamaruddin kepada Wartakotalive.com, Selasa (26/7/2022).
Kamaruddin menuturkan, ancaman pembunuhan tersebut terus berlanjut hingga sehari menjelang tewasnya korban.
Adapun semua bukti rekaman elektronik itu telah diserahkan pihaknya kepada penyidik Bareskrim Polri.
telah tayang di WartaKotalive.com
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com