Brigadir J Tewas
Akhirnya Terungkap Bharada E Belum Hadir di Pemeriksaan Ajudan Ferdy Sambo, Komnas HAM Tanya Polri
Sejumlah ajudan Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo memenuhi panggilan Komnas HAM pada Selasa (26/7/2022).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya Terungkap, Bharada E belum hadir dalam panggilan pemeriksaan dari Komnas HAM pada Selasa 26 Juli 2022 siang ini.
Baru lima ajudan Irjen Ferdy Sambo yang hadir dari tujuh ajudan eks Kadiv Propam Polri tersebut yang dipanggil.
Jadi masih terdapat dua ajudan lain yang belum hadir.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Kopda M Bayar Eksekutor Rp 120 Juta untuk Bunuh Istrinya, Ternyata Sempat Diracun
Baca juga: Titik Terang Fakta Kematian Brigadir J Mulai Terlihat, Pelaku Sudah Ada, Rekonstruksi Segera Digelar
Baca juga: Update Terbaru Kasus Brigadir J: Para Ajudan Sambo Tiba di Kantor Komnas HAM, Ada Bharada E?
Foto: Sejumlah ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo tiba di Kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat pada Selasa (26/7/2022) pukul 09.56 WIB untuk memberikan keterangan terkait insiden tewasnya Brigadir J. (HO/Tribunnews)
Sejumlah ajudan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo memenuhi panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada Selasa (26/7/2022).
Pantauan Tribunnews.com, mereka tampak mengenakan kemeja lengan pendek berwaran putih dan celana panjang berwarna krem.
Tiba pukul 09.56 WIB, mereka tampak tergesa-gesa ketika masuk ke dalam kantor Komnas HAM RI.
Ajudan yang datang tercatat baru lima orang, sementara lainnya merupakan pendamping dari Mabes Polri.
Pemanggilan ini berkaitan dengan tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Sambo, 8 Juli 2022.
Adapun Brigadir J adalah salah satu ajudan Ferdy Sambo.
Saat ini, jumlah ajudan Sambo tersisa tujuh orang setelah kematian Brigadir J.
Belum Tampak Bharada E
Dari tujuh ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo yang dipanggil, masih terdapat dua ajudan lain yang belum hadir.
Satu di antaranya yakni Bharada E yang selama ini dituduh sebagai pelaku penembakan terhadap Brigadir J.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan saat ini pihaknya masih intens melakukan komunikasi dengan Mabes Polri terkait keberadaan Bharada E.
"Karena itu kita masih hubungi atau tanyakan kembali kepada Mabes Polri keberadaan Bhadara E,
karena Komnas HAM membutuhkan keterangan dengan Bharada E," kata Taufan saat jumpa pers di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat.
Taufan juga belum mengetahui secara pasti keberadaan Bharada E.
Apakah sedang dalam pemeriksaan dengan pihak lain, atau masih dalam perlindungan LPSK.
Terpenting, kata dia, saat ini pihaknya masih menunggu kabar terkait dengan kepastian kehadiran Bharada E.
Jika memang hari ini Bharada E tak kunjung hadir, maka kata dia akan dilakukan pemanggilan ulang pada hari esok.
"Saya minta supaya hadir.
Bharada E harus datang," ucap Taufan.
Terapkan dua model pemeriksaan
Foto: Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik saat jumpa pers di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022). Dia menjelaskan sejauh ini Bharada E belum terlihat hadir di Komnas HAM. (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan menerapkan dua model pemeriksaan terhadap aide de camp (ADC) atau ajudan pribadi Irjen pol Ferdy Sambo dalam kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J.
Komisioner Komnas HAM Chairul Anam mengatakan, dua model yang dimaksud yakni pemeriksaan secara terpisah antara ajudan dengan ajudan lain serta pemeriksaan bersama.
"Ada dua model yang akan kami lakukan, memang pasti sendiri sendiri dan ada yang satu tempat bersama,
karena kami kepingin tau detail apa yang terjadi, konteksnya apa dan sebagainya," kata Anam kepada awak media di Kantor Komnas HAM, Selasa (26/7/2022).
Dengan menerapkan dua model tersebut maka nantinya Komnas HAM bisa mengetahui rangkaian peristiwa yang sebenernya terjadi dalam insiden ini.
Sebab kata Anam, ajudan pribadi Irjen Ferdy Sambo merupakan pihak paling penting yang mengetahui kejadian tersebut.
"Jadi ADC ini menjadi salah satu pilar utama dalam konstruksi peristiwa dan bagaimana melihat peristiwa kematian Brigadir J ini," ucap Anam.
(Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)
Tayang di Tribunnews.com