Brigadir J Tewas
Akhirnya Terungkap Bukti CCTV Tewasnya Brigadir J Sudah di Puslabfor , Tersangka Kini Mengaku
Barang bukti CCTV tersebut sudah diserahkan ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor Polri) untuk diteliti.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Diduga baku tembak antara anggota polri yakni Brigadir J dan Bharada E di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo masih terus diselidiki.
Peristiwa itu tepatnya terjadi di rumah singgah Ferdy Sambo yang berada di Komplek Polri daerah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Barat, Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB.
Kini terungkap bukti CCTV sudah ditemukan di sepanjang jalan rumah dinas Irjen Ferdy Sambo untuk mengungkap kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Polri mengklaim sudah mendapatkan bukti CCTV di sepanjang jalan rumah dinas Kadiv Propam Polri non-aktif Irjen Ferdy Sambo untuk mengungkap kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Saat ini, barang bukti CCTV tersebut sudah diserahkan ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor Polri) untuk diteliti.

"Sekarang masih proses di Puslabfor untuk mencocok kalibrasi waktunya karena waktu CCTV dengan real time harus sama," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Minggu (24/7/2022).
Dedi Prasetyo meminta jangan sampai ada spekulasi lain terkait dengan penyidikan kasus tersebut.
Barang bukti CCTV yang didapat Polri bukan merupakan CCTV di dalam rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Saya perlu luruskan teman-teman media biar tidak lagi istilahnya berpersepsi lagi sehingga muncul spekulasi yang justru membuat permasalahan ini tidak clear. CCTV yang rusak sesuai yang disampaikan Kapolres Jaksel (nonaktif) CCTV di TKP," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepolisian RI menemukan rekaman closed circuit television (CCTV) baru yang terkait dengan misteri kematian Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J di Rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) lalu.
Demikian disampaikan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi.
Menurutnya, rekaman CCTV itu didapatkan dari sejumlah sumber yang dirahasiakan.
"Beberapa bukti baru CCTV, nah ini sedang proses di laboratorium forensik untuk kita lihat. Karena tentu ini kita peroleh, penyidik memperoleh dari beberapa sumber," ujar Andi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Ia menuturkan bahwa rekaman CCTV itu juga kini masih diteliti oleh tim laboratorium forensik. Sebab, masih perlu ada yang disinkronisasikan terkait rekaman tersebut.
"Ada beberapa hal yang harus disinkronisasi-sinkronisasi, kalibrasi waktu. Kadang-kadang ada tiga CCTV di sana, di satu titik yang sama tapi waktunya bisa berbeda-beda. Nah tentunya ini harus melalui proses yang dijamin legalitasnya. Jadi bukan berdasarkan apa maunya penyidik, tapi berdasarkan data daripada CCTV itu sendiri," jelasnya.
