Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Perang Rusia Ukraina Dorong Inflasi Dunia, Imbasnya hingga Sulawesi Utara

Konflik Rusia Ukraina berdampak langsung pada kelangkaan pupuk. Dua negara tersebut pemasok utama bahan baku pupuk dunia.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
Tribun Manado/Fernando Lumowa
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Menko Perekonomian, Dr Iskandar Simorangkir berbicara dalam Rakor Wilayah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) di Four Points by Sheraton Manado, Rabu (20/07/2022). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kondisi politik ekonomi regional dan global berdampak langsung pada stabilitas ekonomi Indonesia.

Konflik Rusia Ukraina berdampak langsung pada kelangkaan pupuk. Dua negara tersebut pemasok utama bahan baku pupuk dunia.

Rusia dan Ukraina juga adalah produsen gandum terbesar dunia.

"Rusia pemasok 30 persen gas dan energi dunia. Perang Rusia Ukraina mendorong gejolak ekonomi global," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Menko Perekonomian, Dr Iskandar Simorangkir dalam Rakor Wilayah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) di Four Points by Sheraton Manado, Rabu (20/07/2022).

Perang itu juga mendoronh peningkatan harga minyak dunia. "Ongkos transpor naik yang otomatis mendorong harga jual komoditas dan barang," jelasnya.

Apalagi, dampak Covid-19 masih berlangsung. Sedikitnya 193 juta penduduk dunia saat ini terancam kerawanan pangan. "Ada 26 negara yang membatasi ekspor pangan," katanya.

Menurutnya, kondisi ekonomi global saat ini tidak lazim. Sejumlah negara tengah berjuang melawan inflasi.

Di luar Sri Lanka yang krisis moneter, inflasi Turki 7 persen. Rusia telah menyentuh angka 10 persen.

Sejumlah bank sentral negara-negara di dunia telah melakukan normalisasi suku bunga.

Bank Sentral Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga 75 basis poin. Kata Iskandar, itu tidak lazim karena biasanya hanya 25 bps.

"Ini karena tekanan inflasi sangat kuat akibat adanya gangguan pasokan bahan pokok, komoditas dan lain-lain," katanya.

Menurutnya, gejolak ekonomi dunia itu berdampak ke skala nasional. "Bahkan hingga Sulawesi Utara. Di sini juga kelangkaan pupuk," jelasnya

Beruntung, Indonesia masih bisa tumbuh ekonominya. Pada triwulan II 2022, PE Indonesia 4,5 persen. Sementara inflasi relatif terkendali.

"Indonesia bersyukur ada kebijakan yang mendorong pertumbuhan recovery ekonomi dan menahan kenaikan harga," katanya.

Upaya menahan harga itu ialah meningkatkan produktivitas pangan serta intervensi lewat intervensi kebijakan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved