Sosok Lettu Pnb Allan Syafitra, Prajurit TNI AU yang Gugur dalam Kecelakaan Pesawat di Blora

Saat ini, TNI AU juga telah membentuk Tim PPKPU untuk menyelidiki sebab-sebab jatuhnya pesawat terbang.

TNI AU mengucapkan terima kasih atas peran serta aparat kewilayahan dan masyarakat dalam proses evakuasi dan pengamanan di lokasi kejadian.

Pihak TNI AU juga mengharapkan agar masyarakat melapor kepada petugas di lokasi apabila masyarakat menemukan bagian pesawat yang tercerai berai.

Sosok Lettu Pnb Allan Syafitra

Sosok Lettu Pnb Allan Syafitra ternyata bukanlah prajurit TNI Angkatan Udara (AU) biasa.

Prajurit Lettu Pnb Allan Syafitra langsung mendapatkan kesempatan membawa pesawat tempur usai lulus dari sekolah penerbangan.

Dikutip dari militer.or.id, Lettu Pnb Allan Syafitra ternyata menjadi satu dari empat prajurit yang mendapatkan kesempatan bergabung di penerbang tempur di skadron tiga dan skadron 15 Lanud Iswahjudi.

Saat itu, Lettu Pnb Allan Syafitra bergabung dengan tiga prajurit lainnya di tahun 2017 lalu.

Ketiga prajurit lainnya ialah Letda (Pnb) Laksamana Hasnan, Letda (Pnb) Sulistyo, dan Letda (Pnb) M. Fachry Nosar.

Mereka ditugaskan memperkuat pasukan penerbang tempur Lanud Iswahjudi.

“Empat penerbang tempur baru kami terima setelah lulus mengikuti sekolah penerbang (sekbang) TNI AU di Yogyakarta. Empat penerbang tempur akan memperkuat skadron 15 dan skadron 3,” ujar Komandan Lanud Iswahjudi Magetan, Kolonel ( Pnb) Samsul Rizal usai pengukuhan para prajurit.

Usai mengikuti masa oreintasi empat penerbang tempur baru dikukuhkan dengan penyiraman air kembang serta penempelan kapas sebagai simbol kelahiran para penerbang pesawat tempur.

Samsul mengatakan, hadirnya empat penerbang tempur baru menambah jumlah penerbang tempur di Lanud Iswahjudi.

Empat penerbang tempur baru masing-masing dua penerbang mengawaki pesawat tempur F16 dan dua lainnya mengawaki pesawat T50.