Potret Polwan Rita Yuliana, Cantik nan Memesona, Trending di Google, Ternyata Bawahan Fadil Imran

Selain berparas cantik, Rita Yuliana juga memiliki banyak prestasi.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Nyawa Brigadir J Diduga Dihabisi Beberapa Orang, Disebut Disiksa Baru Ditembak

Saat menjabat Kasat Lantas, Rita Yuliana mendapatkan penghargaan dari Kapolda NTB saat itu, Irjen Pol Mohammad Iqbal.

Hal itu atas prestasinya menginisiasi pembuatan gerai vaksin Covid-19 di layanan Satpas SIM Polres Lombok Timur.

Itu merupakan program inisasi pertama di Indonesia yang menjadi role model untuk seluruh jajaran Kepolisian RI.

Pada tahun 2018, Rita Yuliana menjadi satu-satunya perwakilan Polri yang mendapatkan beasiswa International Law Enforcement Liaison Officer Program di Beijing Foreign Studies University (BFSU) Beijing, China.

Saat itu ia berpangkat Iptu (Inspektur Pangkat Satu).

Baca juga: Baru Terungkap Kalau Ada 4 Hal Belum Terbongkar dari Kasus Tewasnya Brigadir J, Banyak Kejanggalan

Program itu merupakan spesialis bahasa Mandarin yang diikuti oleh 33 negara dari tiga benua yakni Eropa, Asia, serta Afrika.

AKP Rita saat itu menorehkan prestasi membanggakan dengan mendapatkan Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK).

HSK adalah ujian standardisasi kemahiran berbahasa Mandarin bagi penutur asing yang hanya ditargetkan mencapai HSK level 3.

AKP Rita Yuliana justru melampainya dengan mendapatkan HSK level 4. Pada Tahun 2019 Rita Yuliana pun kembali ke Tanah Air.

Terkait suami AKP Rita Yuliana, hingga saat ini belum didapatkan informasi pasti mengenai apakah Rita Yuliana sudah menikah atau belum.

Sementara, AKP Rita Yuliana memiliki akun Instagram: @ritasorchayuliana, akun Twitter: @SorchaYuliana @Ritayuliana45 dan akun Facebook: Rita Sorcha Yuliana.

Dikutip dari Surya.co.id, AKP Rita Yuliana menjalani masa kecil di Pringgabaya, Lombok Timur. Ayahnya berprofesi sebagai seorang PNS.

Baca juga: Baru Terungkap Fungsi Divisi Propam yang Dijabat Irjen Ferdy Sambo, Ternyata Jabatan  Berpengaruh

Semasa kecil, Rita Yuliana bercita-cita menjadi dokter. Namun, akhirnya ia mengurungkan cita-citanya itu karena orangtunya mengaku tidak mampu membiayai apabila dirinya sekolah di kedokteran. Rita kemudian beralih ingin menjadi polisi.

Saat kelas 3 SMA, ia nekat mengendarai sepeda motor ke Polres Lombok Timur untuk mendaftar seleksi Bintara Polisi. Di tengah jalan, ia ditilang polisi karena menerobos lampu merah.