Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Kondisi Rumah Ferdy Sambo Kini, TKP Tewasnya Brigadir J, Ada Penampakan Berbeda

Kondisi terkini rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, TKP tewasnya Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Suasananya berbeda dari sebelumnya.

Editor: Frandi Piring
Warta Kota
Kondisi Rumah Ferdy Sambo, TKP Tewasnya Brigadir J. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Setelah kasusnya sedang dalam proses penyelidikan, rumah dinas Kadiv Propam Polri Nonaktif Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan terpantau sepi pada Selasa (19/7/2022) sore.

Ada penampakan berbeda terlihat. Suasana tak seperti sebelumnya.

Diketahui, rumah dinas Irjen Ferdy Sambo menjadi TKP tewasnya Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Sebagaimana dikabarkan, Brigadir J tewas setelah diduga terlibat aksi baku tembak dengan rekannya, Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Kematian Brigadir J kini masih dalam proses penyidikan pihak Kepolisian.

Pantauan TribunJakarta.com sekitar pukul 17.30 WIB, garis polisi masih membentang mengelilingi rumah dinas Ferdy Sambo.


(Potret Suasana rumah Ferdy Sambo, TKP Tewasnya Brigadir J./Tribunnews.com)

Sejumlah anggota polisi tak berseragam yang biasa berjaga di pintu samping rumah dinas Ferdy Sambo kini tak terlihat.

Beberapa anggota polisi berseragam dinas hanya berjaga di pos satpam yang lokasinya berada di seberang rumah dinas Ferdy Sambo.

Sementara, lampu penerangan di area lantai dasar dan lantai 2 rumah dinas terlihat menyala.

Namun, belum diketahui apakah ada orang yang menghuni rumah tersebut.

Diketahui, Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan rekannya sesama polisi, Bharada E, di rumah dinas Kadiv Propam di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengungkapkan, baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam dipicu pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo.

Ketika itu disebutkan bahwa istri Ferdy Sambo baru saja pulang dari perjalanan luar kota dan sedang menjalani isolasi mandiri sambil menunggu hasil tes PCR.

Istri Kadiv Propam itu kemudian beristirahat di kamar pribadinya yang berada di lantai dasar.

"Setelah berada di kamar, sambil menunggu karena lelah mungkin pulang dari luar kota, ibu (istri Ferdy Sambo) sempat tertidur," ujar Budhi, Selasa (12/7/2022).

Secara tiba-tiba, jelas Budhi, Brigadir J masuk ke kamar istri Ferdy Sambo dan melakukan pelecehan seksual.

"Tiba-tiba Brigadir J masuk dan kemudian melakukan pelecehan terhadap ibu," terang Kapolres.

Budhi menuturkan, istri Ferdy Sambo terkejut dengan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J.

Istri Ferdy Sambo lalu berteriak meminta tolong. Teriakan itu membuat Brigadir J panik.

"Saudara J membalas 'diam kamu!' sambil mengeluarkan senjata yang ada di pinggang dan menodongkan senjata ke kepala ibu Kadiv," ucap Budhi.

Bharada E dan seorang saksi berinisial K yang sedang berada di lantai 2 bergegas turun tangga mendengar teriakan meminta tolong.

"Baru separuh tangga, kemudian melihat saudara J keluar dari kamar tersebut. Saudara RE menanyakan ada apa, bukan dijawab tapi dilakukan dengan penembakan," kata Budhi.

Setelahnya, baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J tak terelakkan.

Dalam baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Bharada E menggunakan senjata jenis Glock yang berisi 17 butir peluru.

"Kami menemukan di TKP bahwa barang bukti yang kami temukan tersisa dalam magasin tersebut 12 peluru. Artinya ada 5 peluru yang dimuntahkan atau ditembakan," ungkap Budhi.

Sementara itu, Brigadir J menggunakan senjata jenis HS berisi 16 butir peluru. Ia disebutkan melepaskan 7 tembakan ke arah Bharada E.

Namun, dari 7 tembakan yang ditembakan, tak ada satu peluru pun yang mengenai Bharada E.


(Potret rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. TKP tewasnya Brigadir J./Tribun Medan)

Sebaliknya, Brigadir J menderita 7 luka tembak dari 5 tembakan yang dilepaskan Bharada E. Satu tembakan di antaranya bersarang di dada Brigadir J.

"Dari 5 tembakan yang dikeluarkan Bharada RE tadi, disampaikan ada 7 luka tembak masuk. Satu proyektil bersarang di dada," ujar Budhi.

Belakangan diketahui bahwa Bharada E masuk dalam tim penembak nomor satu di Resimen Pelopor.

"Sebagai gambaran informasi, kami juga melakukan interogasi terhadap komandan Bharada RE bahwa Bharada RE ini sebagai pelatih vertical rescue,

dan di Resimen Pelopor dia sebagai tim penembak nomor satu kelas satu di Resimen Pelopor," ungkap Budhi.

Polisi menyatakan belum menemukan alat bukti untuk meningkatkan status Bharada E menjadi tersangka.

Kombes Budhi mengatakan, hingga kini Bharada E masih berstatus sebagai saksi.

"Perlu kami sampaikan bahwa yang bersangkutan sebagai saksi," kata Budhi.

Budhi menjelaskan, penyidik belum menemukan alat bukti untuk meningkatkan status Bharada E menjadi tersangka.

"Sampai saat ini kami belum menemukan satu alat bukti pun yang mendukung untuk meningkatkan statusnya sebagai tersangka," ujar dia.

Sementara itu, istri Ferdy Sambo telah menjalani pemulihan trauma atau trauma healing setelah peristiwa baku tembak di rumah dinasnya.

Dalam hal ini, Polres Metro Jakarta Selatan menunjuk psikolog Novita Tandry untuk memberikan trauma healing kepada istri Ferdy Sambo.

Sebelum aksi baku tembak, istri Ferdy Sambo diduga sempat mengalami pelecehan seksual oleh Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang merupakan sopir dinasnya.

Novita menyebut istri Ferdy Sambo masih trauma seusai peristiwa baku tembak dan pelecehan yang dialaminya.

"Beliau sangat syok ya, goncangan pastinya. Memang dalam proses pendampingan," kata Novita dalam keterangannya, Rabu (13/7/2022).

Bahkan, sambung Novita, istri Ferdy Sambo mengalami gangguan traumatis dan terus menangis.

"Yang pasti, beliau sekarang mengalami gangguan traumatis karena langsung berada saat kejadian itu terjadi. Sangat syok dan terus-menerus menangis,

keadaannya secara mental psikologis memang sangat butuh pendampingan dari ahlinya atau psikolog," ungkap Novita.

Selain memberikan pendampingan kepada istri Ferdy Sambo, Novita mengaku juga mengawasi anak dari jenderal bintang dua itu.

Ia mengungkapkan, Irjen Ferdy Sambo dan istri memiliki tiga orang anak. Satu di antaranya masih berusia 1,5 tahun.

"Tidak lepas juga anak-anak, karena bagaimana pun walau yang pertama sudah dewasa, 17 tahun, 15 tahun dan 1,5 tahun. Itu semuanya saya dampingi," ujarnya.

Baca juga: Baru Terungkap Brigadir J Diduga Diotopsi Sepihak, Adik Disuruh Teken Surat Tak Jelas oleh Jenderal

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Usai Ferdy Sambo Dinonaktifkan, Ini Kondisi Rumah Dinasnya yang Jadi TKP Penembakan Brigadir J, https://jakarta.tribunnews.com/2022/07/19/usai-ferdy-sambo-dinonaktifkan-ini-kondisi-rumah-dinasnya-yang-jadi-tkp-penembakan-brigadir-j?page=all.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved