Tribun Manado Travel
Nikmati Malam Kota Manado, Kulineran di Boulevard II Lanjut Begadang di Jembatan Soekarno
Kota Manado, Ibukota Provinsi Sulawesi Utara sudah menjadi satu di antara destinasi pariwisata yang cukup populer.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kota Manado, Ibukota Provinsi Sulawesi Utara sudah menjadi satu di antara destinasi pariwisata yang cukup populer.
Tribunners yang berkesempatan jalan-jalan ke Kota Manado, bakal memperoleh 'experience' yang unik.
Sudah datang ke Manado, bakalan seru rasanya menikmati malam panjang di Kota berjuluk Land of Smilling People ini.
Satu daerah yang direkomendasikan Tribun Manado Travel yakni Jalan Boulevard II.

Jalan ini merupakan sambungan Jalan Boulevard atau Jalan Piere Tendengan. Lokasinya di sebarang Sungai DAS Tondano, tinggal menyeberang Jembatan Soekarno.
Jalan-Jalan ke Boulevard II bak nostalgia ke Manado era tahun 90-an.
Di waktu itu, Jalan Boulevard dulunya merupakan tempat orang Manado dari segala penjuru nongkrong di malam hari. Namun semenjak pesisir Boulevard sudah dibangun kawasan perbelanjaan, maka orisinalitas kawasan Boulevard ikut memudar, dan harus mengikuti perkembangan zaman.
Namun Kawasan lama itu kembali muncul setelah dibangunnya Jalan Boulevard II di sepanjang pesisir Kecamatan Tuminting.

Malam hari area ini ramai dipenuhi pengunjung.
Satu di antara daya tariknya yakni kuliner.
Sepanjang jalan di tepian laut, berjejer tempat makan kaki lima, menyajikan ikan laut bakar nan segar. Ikan-ikan itu kebanyakan ditangkap nelayan setempat. Harganya pun cukup terjangkau.
Kisarannya antara Rp 35.000 - 50.000 tergantung ikan yang ingin dinikmati, biasanya beda jenis ikan, beda lagi harganya.
Pecinta kulineran bisa menyantap ikan tuna, bobara, tude, goropa (kerapu), dan masih banyak lainnya.
Ikan segar langsung saja di panggang di bara api tempurung kelapa, digosok minyak berbumbu, asapnya pun bahkan langsung menggugah selera.
Ikan bakar bisa nikmati dengan nasi putih hangat, dan sayur kangkung cah. Lengkap pula dengan dua jenis sambal khas Manado, yakni rica bakar dan dabu-dabu lemong.