Sulawesi Utara
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey Ajak Matikan HP di Jam 6 Hingga 9 Malam, Ini Tujuannya
Matikan Handphone Jam 6 sampai 9 malam, tidak akan hilang itu bisnis, tidak akan hilang rejeki, kalau cuma 3 jam.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey menyapa sekitar 5.000 Kaum Bapa Katolik (KBK) Keuskupan Manado di Stadion SH Sarundajang, Kawangkoan, Kabupaten Minahasa, Jumat (15/7/2022).
Para KBK Keuskupan Manado tersebar di wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah datang ke Kawangkoan dalam rangka mengikuti Pertemuan Raya dan Konfrensi ke-VII.
Di kesempatan itu, Gubernur Olly Dondokambey mengajak KBK menjadi Imam dalam keluarga. Bahkan ia meminta KBK meluangkan waktu khusus dengan keluarga
"Saya mengajak Bapak-Bapak mulai jam 6 sore, kalau boleh handphone dimatikan sampai jam 9 malam, bercerita dengan anak-anak dan istri di rumah, supaya kasih berjalan lancar, " ungkap Pria yang juga Ketua Forum Pria Kaum Bapak Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia ini.
Kebiasaan ini yang coba lakukan setiap harinya, kiranya bisa menjadi inspirasi bagi KBK
"Jadi kalau mau telepon Gubernur jam 6 ke atas, pasti handphone mati, Mar bukan bercerita dengan anak, anak sudah di mana-mana (tidak tinggal di rumah) kurang bercerita dengan alam," ujar Mantan Anggota DPR RI ini.
Waktu ini dimanfaatkan untuk interaksi bersama keluarga.
"Matikan Handphone Jam 6 sampai 9 malam, tidak akan hilang itu bisnis, tidak akan hilang rejeki, kalau cuma 3 jam. Pasti, Tuhan akan memberikan kelegaan kepada kita, kalau torang di tengah keluarga kita menjadi imam yang baik. Semoga Allah sumber damai sejahtera selalu memberkati kita semua, " ungkap Ketua PGI itu.
Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey menghadiri Pembukaan Konferensi VII dan Pertemuan Raya Kaum Bapak Katolik (KBK) Keuskupan Manado, Jumat (15/7/2022).
Kegiatan berlangsung di Stadion SH Sarundajang, Kawangkoan, Kabupaten Minahasa itu diperkirakan dihadiri 5.000 KBK Keuskupan Manado dari Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah.
Hadir dalam kegiatan itu Uskup Manado Rolly Untu; Kapolda Sulut, Irjen Pol Mulyatno; Bupati Minahasa, Royke Roring; Bupati Talaud, Elly Lasut; Wakil Wali Kota Tomohon, Wenny Lumentut; dan Wakil Wali Kota Bitung, Hengky Honandar.
Gubernur Olly Dondokambey mengungkapkan rasa syukur bisa hadir dalam acara Pertemuan Raya dan Konfrensi ke- VII KBK Keuskupan Manado.
"Saat ini kita berada pada era revolusi Industri 4.0, dan society 5.0, tentunya banyak kegiatan yang bisa kita lakukan, baik tatap muka langsung maupun kegiatan tanpa batas. Di era yang potensi artikulasi budaya yang semakin tinggi tentunya kesadaran umat manusia akan lebih ditingkatkan dalam banyak hal yang bisa lihat dan dapatkan, " kata Olly Dondokambey.
Menurut Gubernur Sulut, KBK sangat berperan dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat, Indonesia umumnya, khususnya di wilayah kerja keuskupan Manado. Bersama pemerintah ikut memajukan ekonomi masyarakat.
"Bapak-Bapak menjadi imam di tengah keluarganya, artinya menjadi contoh untuk semua kegiatan yang akan kita lakukan bersama-sama," ungkap Mantan Anggota DPR RI.
Olly Dondokambey menyampaikan, Indonesia masih menghadapi Covid - 19
"Kita belum bisa mengatakan Covid - 19 hilang dari muka bumi ini, tidak mungkin kita basmi, tetapi kita harus tetap hidup, hanya ada satu cara, kita hidup berdampingan dengan Covid - 19, tentu harus kita vaksin 3 kali, " katanya.
Kalau mau maju di segala bidang mala Olly Dondokambey mengatakan, harus terhindar dari Covid - 19. Kalau sudah vaksin tidak khawatir lagi dengan Covid - 19.
Pemerintah pusat sudah menggalakan kembali melakukan vaksin. Bersama pemimpin dan tokoh agama ingin masyarakat sejahtera.
Ia mengharapkan rangkaian kegiatan ini mampu dimaknai dan dijadikan sebagai kesempatan dan peran KBK Keuskupan Manado sebagai salah satu pilar gereja.
Memantapkan penerapan kepemimpinan pelayanan di tengah-tengah keluarga dan masyarakat, serta meningkatkan kepekaan sosial dan rasa solidaritas dalam mensolusikan berbagai persoalan yang ada masyarakat.
Pesatnya arus informasi telah memberi dampak semakin besarnya akses generasi muda terhadap nilai-nilai asing yang negatif. Semisal individualime, hedonisme, kekerasan dalam rumah tangga, penyalahgunaan narkotika, dan miras.
''Ini mutlak disikapi bersama komponen bangsa sehingga memerlukan KBK yang visioner sebagaimana kata pengamsal, Ayah seorang benar akan bersorak dan menperanakkan orang-orang yang bijak bersukacita karena Dia, " ungkap dia.
Adapun Pembukaan Pertemuan Raya dan Konferensi ke-VI KBK Keuskupan Manado ditandain dengan pelepasan balon ke udara.
Selain itu juga sebelum pembukaan diadakan Misa dipimpin Uskup Manado Rolly Untu. (ryo)