Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polisi Tembak Polisi

Ayah Almarhum Brigadir J Kini Takut Pakai WA Lagi Usai 5 HP Keluarga Diretas, Ada Pesan yang Dihapus

Keluarga Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J kini dapat mengakses aplikasi WhatsApp dan media sosial mereka.

Istimewa/Internet
Ayah Almarhum Brigadir J Kini Takut Pakai WA Lagi Usai 5 HP Keluarga Diretas, Ada Pesan yang Dihapus 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kematian Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terus menuai sorotan.

Keluarga Brigadir J mengaku ponselnya atau handphone (HP) diretas oleh orang tak dikenal (OTK).

Sebab hingga saat ini  dugaan peretasan ponsel tersebut belum bisa dipastikan siapa pelakunya.

Baca juga: Baru Terungkap Daftar Kekayaan Irjen Ferdy Sambo Tak Ada di Situs LHKPN Saat Jabat Kadiv Propam

Namun, Lima HP milik keluarga Brigadir J yang sempat diretas kini telah kembali normal.

Ayah Brigadir J mengaku kini masih takut untuk menggunakan WhatsApp (WA).

Keluarga Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J kini dapat mengakses aplikasi WhatsApp dan media sosial mereka.

Setelah bisa diakses, ternyata ada pesan dan riwayat chating di WhatsApp yang terhapus.

"WhatsApp dan Facebook sudah bisa dibuka dan digunakan. Tapi ada pesan yang dihapus," kata ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, Kamis (14/7/2022), mengutip Kompas.com.

Samuel menyebut, pesan yang dihapus tersebut berasal dari saudara dan temannya.

Namun ia memastikan pesan tersebut tak ada kaitannya dengan sang anak.

"Itu (pesan) soal pribadi, tidak ada kaitannya (dengan Brigadir J)," katanya.

Meski sudah bisa diakses, Samuel mengaku masih khawatir menggunakan WhatsApp.

"Beberapa lama baru bisa dibuka kembali. Lalu, saya tanya anak saya. Tapi kami takut untuk memakai WA kembali," katanya, mengutip Tribun Jambi.

Lebih lanjut, hingga saat ini pihak keluarga Brigadir J belum berencana meminta perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) setelah adanya peretasan ponsel.

Peretasan ponsel keluarga Brigadir J terjadi sejak Selasa (12/7/2022) pagi hingga Kamis (14/7/2022).

Peretasan terjadi secara bertahap.

Pada pukul 05.00 WIB, aplikasi WA dan Facebook milik ibu Brigadir J diretas.

Hal serupa juga terjadi pada ponsel milik kakak dan adik Brigadir J.

Dalam satu hari ada lima ponsel yang diretas.

Ponsel Brigadir J hilang

Kasus baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir J terus menjadi perhatian publik.

Ayah Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Samuel Hutabarat menyebut, tiga ponsel anaknya hilang.

Kabar itu disampaikan kepada Samuel saat Mabes Polri mendatangi rumahnya pada Senin (11/7/2022) malam.

Samuel lalu meminta agar tiga ponsel anaknya dikembalikan.

Ia menilai, ada petunjuk yang bisa dibuka dari ponsel tersebut guna kasus penyelidikan.

"Saya sudah minta tiga ponsel anak saya beserta pakaiannya, tapi rombongan dari Mabes Polri yang datang ke rumah Senin (11/7/2022) malam bilang ponselnya hilang," ujar Samuel, Selasa (13/7/2022), mengutip Kompas.com.

Samuel juga berharap agar pihak kepolisian terbuka.

Jika memang sang anak salah, ia meminta pihak kepolisian untuk memberikan buktinya.

"Jangan ada yang ditutup-tutupi. Kalau memang anaknya salah, buktikan kesalahannya itu. Buka semua bukti, buka itu CCTV dan kembalikan ponsel anak saya," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Brigadir J yang merupakan driver istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB.

Bharada E merupakan ajudan Ferdy Sambo.

Saat kejadian, Ferdy Sambo sedang tidak ada di rumah.

Aksi baku tembak disebut polisi dipicu karena Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo.

Aksi baku tembak tersebut menyebabkan Brigadir J tewas.

Jenazah Brigadir J dimakamkan di Desa Sukamakmur, RT 8, Simpang Unit 1, Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Senin (11/7/2022).

Pemakaman dilakukan tanpa upacara kepolisian.

Kasus ini mendapat perhatian publik karena dinilai banyak kejanggalan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahkan membentuk tim gabungan guna mengusut kasus baku tembak antar sesama anggota polisi tersebut.

"Saya telah bentuk tim khusus yang dipimpin Pak Waka Polri," ujar Listyo di kantornya, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/7/2022).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved