Sosok Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto, Ketua RT di TKP Baku Tembak Dua Polisi Tewaskan Brigadir J
Ketua RT5 RW1 Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto (84) merasa tak dianggap oleh aparat kepolisian saat mendatangi rumah dinas Kadiv Propam Mabes Polri
TRIBUNMANADO.CO.ID- Banyak kejanggalan yang diperoleh dari kasus baku tembak antara dua polisi di rumah Kadiv Propam Polri.
Baku tembak terebut mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia.
Sedangkan Bharada E saat ini sudah diamankan.
Baca juga: Beda Pernyataan Dua Pimpinan Kompolnas Soal Baku Tembak Dua Polisi yang Sebabkan Brigadir J Tewas
Simak video terkait :
Anehnya, dalam proses penyelidikan, polisi bahkan tak melibatkan pemerintah desa, khususnya RT.
Rumah yang menjadi lokasi baku tembak tersebut berada di RT 05/01 Duren Tiga, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Ketua RT 05/01 Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto mengaku mengenal sosok Kadiv Propam Mabes Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo selama tinggal di rumah dinas Polri, Duren Tiga, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Rabu (13/7/2022).
Ketika mengenal, Ferdy Sambo belum berpangkat jenderal dan ia sering mengumpulkan warga komplek Polri Duren Tiga.
Baca juga: Terungkap Tugas Brigadir J dan Bharada E Sebelum Baku Tembak, Keduanya Staf Propam Polri

"Dulu waktu masih muda belum Jenderal, kan rumahnya di sana, jadi kadang-kadang di pos, saya dulu sering di pos, apalagi kalau malam Minggu saya itu ada di pos," katanya.
"Saya undang lah kawan-kawan ngobrol itu, termasuk Pak Sambo juga," sambungnya.
Namun setelah menjadi jenderal dan menjabat sebagai Kadiv Propam Mabes Polri, ia tak pernah lagi melihat atau kumpul bersama.
Ia juga sering bertanya kepada Satpam terkait kediaman rumah Ferdy Sambo yang selalu sepi dari aktivitas.
Baca juga: Nasib Bharada E Usai Tembak Mati Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo, Polisi: Membela Diri & Membela Ibu
Tapi setelah jadi Jenderal dan di Propam, mungkin karena kesibukan, nggak pernah lagi ketemu, Satpam sering saya tanya sekitar ini kan gampang dilihat," jelasnya.
Ia mengaku, sudah beberapa bulan ini tak melihat keberadaan Ferdy Sambo ataupun istrinya yang datang ke rumah tersebut.
Ia juga tak mengetahui apakah Ferdy Sambo ketika datang bersama dengan istrinya atau tidak.
Menurutnya, rumah jenderal bintang dua itu diisi oleh para driver atau ajudan yang melekat dengan Ferdy Sambo.
"Biasanya itu pengemudi-pengemudi dan juga ya orang lain aja, saya enggak tahu," terangnya.
Seno mengaku, ketika ia masih aktif menjadi seorang jenderal pernah mendapat driver untuk istrinya.
Namun, tak mudah untuk menjadi sopir seorang jenderal ataupun istrinya karena harus memiliki kedekatan.
"Seperti saya dulu juga begitu, karena saya lihat sopir saya baik, jadi saya pindah ke sana, saya pindahkan juga," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua RT5 RW1 Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto (84) merasa tak dianggap oleh aparat kepolisian saat mendatangi rumah dinas Kadiv Propam Mabes Polri di Komplek Polri Duren Tiga, Mampang, Jakarta Selatan.
Sebab, aparat kepolisian tidak memberi tahu terkait dengan peristiwa tahu kejadian penembakan di dalam rumah jenderal bintang dua itu.
Selain itu, Seno mengaku kesal dengan aparat kepolisian karena tak meminta izin melakukan olah TKP.
Mengingat Seno adalah ketua RT yang bertugas sebagai penanggung jawab lingkungan komplek Polri Duren Tiga.
Segala sesuatu permasalahan yang terjadi di tempat tinggalnya, Seno harus mengetahui termasuk ketika polisi mengganti CCTV.
"Jadi saya memang tersinggung juga dalam hal ini. Sama sekali enggak ada laporan, nggak ada ini, merintahkan satpam seenaknya saja, kenapa tidak memberi tahu saya sebagai ketua RT," tegasnya.(m26)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com