Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polisi Tembak Polisi

Pantas Jenderal Purn TNI Ini Ungkap 6 Kejanggalan Penembakan Brigadir J, Singgung Posisi Bharada E

Penembakan berdarah di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, di Jakarta, mendapat perhatian dari Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin.

tribunnews.com
Pantas Jenderal Purn TNI Ini Ungkap 6 Kejanggalan Penembakan Brigadir J, Singgung Posisi Bharada E 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejumlah kejanggalan tersaji dalam kasus baku tembak sesama polisi di rumah pejabat Polri.

Penembakan berdarah di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, di Jakarta, mendapat perhatian dari Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin.

TB Hasanuddin yang merupakan Anggota DPR dari PDI-P ini mengatakan ada sejumlah kejanggalan mulai pengiriman mayat Brigadir Nopryansah ke rumah keluarga secara diam-diam hingga urusan pangkat ajudan dan sopir.

Baca juga: Sosok Komjen Gatot Eddy Pramono, Wakapolri yang Pimpin Tim Khusus Kasus Penembakan Brigadir J

Seperti diketahui, kasus penembakan hingga tewas Brigadir Polisi (Brigpol) Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua menyisakan tanda tanya bagi publik.

Brigadir Yosua tewas ditembak rekannya sesama polisi di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) pekan lalu.

"Kejanggalannya yang pertama, kenapa baru ada press release 2 hari kemudian, setelah jenazah dibawa secara diam-diam ke kampung halaman kemudian diprotes keluarga," kata Tubagus Hasanuddin saat dihubungi TribunJabar.id melalui sambungan telepon, Selasa (12/7/2022) petang.

Tubagus meneruskan, kedua, kalau memang benar dari Divisi Humas Polri yang menyatakan Brigadir J masuk ke ruang istrinya Kadiv Propam dalam rangka apa perbuatan itu dilakukan.

Ketiga, apakah betul penjelasan bahwa Brigadir J masuk ke kamar kemudian melakukan pelecehan lalu menodongkan pistol.

"Seharusnya, bukannya Brigadir J yang ditodong?" katanya.

Keempat, kejanggalan soal posisi ajudan Kadiv Propam, Bharada E.

Menurut TB Hasanuddin, tak masuk akal ajudan itu tinggal di rumah sementara Kadiv Propam tidak di rumah.

"Seharusnya kan ikut mengawal," katanya.

Kelima, soal pangkat kedua polisi yang saling tembak.

Menurut TB, pangkat sopir itu Brigadir, sementara ajudan Bharada.

"Itu kan kebalik. Sopir seharusnya yang Bharada, sebaliknya, ajudan Brigadir pangkatnya," kata Tugabus.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved