Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ferdy Sambo

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Tegas, Bentuk Tim Khusus Usut Baku Tembak di Rumah Ferdy Sambo

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tegas akan membentuk tim khusus untuk mengusut kasus baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E.

Kolase Tribunmanado/HO/Twitter
Sosok Istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo/Brigadir J dan Bharada E 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tegas akan membentuk tim khusus untuk mengusut kasus baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Hal ini dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lantaran banyaknya berita liar yang beredar.

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku mendapat banyak berita liar terkait kasus baku tembak di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Irjen Ferdy Sambo.

Baca juga: Paman Brigadir J Meninggal Dunia Usai Memberi Sambutan Duka, Tak Kuasa Tahan Pilu

Baca juga: Baru Terungkap 3 Kata yang Diucapkan Bharada E sebelum Tembak Mati Brigadir J, Panik Keluar Kamar

Baca juga: Ini yang Dilakukan Brigadir J ke Istri Kadiv Propam Ferdy Sambo, Selain Lecehkan dan Baku Tembak

Foto: Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesa (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Dokumen Divisi Humas Polri/KOMPAS.com/RAHEL NARDA)

Dalam baku tembak itu, Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas. 

“Kami juga mendapatkan banyak informasi terkait dengan berita-berita liar yang beredar,

yang tentunya kita juga ingin bahwa semuanya ini bisa tertangani dengan baik,” kata Listyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/7/2022).

Kendati demikian, ia tak menjelaskan lebih jauh soal berita liar yang dimaksudnya tersebut.

Oleh karena itu, Mantan Kabareskrim itu membentuk tim gabungan khusus yang terdiri dari pihak internal dan eksternal untuk mengusut kasus itu.

Tim itu bakal dipimpin oleh Wakil Kepala Polri Komjen Gatot Eddy Pramono.

Adapun pihak eksternal yang dilibatkan dalam tim itu adalah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

“Dalam hal ini adalah Kompolnas dan Komnas HAM, terkait dengan isu yang terjadi sehingga di satu sisi tentunya kita mengharapkan bahwa kasus ini bisa dilaksanakan pemeriksaan secara transparan obyektif, dan tentunya karena khusus menyangkut masalah anggota,” ujar Listyo.

Baku tembak yang melibatkan dua polisi terjadi pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB di rumah Irjen Ferdy Sambo, Kawasan Duren Tiga, Jakarta.

Kedua polisi tersebut yakni Brigadir J dan Bharada E.

Foto: Putri Istri Irjen Ferdy Sambo Dilecehkan Brigadir J. Teriak Minta Tolong ke Bharada E. (via TribunnewsWiki.com)

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Brigadir J bertugas sebagai sopir istri Ferdy Sambo, sedangkan Bharada E diperbantukan untuk mengamankan Ferdy Sambo

Ia mengatakan, Brigadir J diduga melakukan pelecehan dan menodongkan pistol ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo di dalam kamar.

Saat istri Ferdy berteriak, Brigadir J panik dan keluar kamar.

Bharada E yang ada di lantai atas menanyakan soal teriakan itu.

Namun, menurut dia, Brigadir J melepaskan tembakan sehingga terjadi saling tembak yang menewaskan Brigadir J.

Ada luka sayatan

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menjelaskan soal luka sayatan pada tubuh anggota Polri, Brigadir J, yang tewas di rumah dinas petinggi Polri pada Jumat (8/7/2022) lalu.

Selain itu, Budhi juga menjelaskan soal kondisi jari Brigadir J yang putus.

Menurut Budhi, kedua hal itu disebabkan oleh tembakan yang mengenai Brigadir J.

Diberitakan sebelumnya bahwa Brigadir J terlibat baku tembak dengan anggota polisi lainnya, Bharada E, di rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo di daerah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat sore.

"Bukan karena ada potongan atau yang lain.

Saya tegaskan semua luka yang ada pada tubuh Brigadir J, berdasarkan hasil autopsi sementara, berasal dari luka tembak," ujar Budhi di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).

Budhi mengatakan, saat terlibat baku tembak dengan Bharada E, Brigadir J menggenggam senjata api jenis HS 16 dengan kedua tangan.

Saat itulah, kata Budhi, Brigadir J terkena tembakan dari Bharada E pada bagian jari hingga menembus ke bagian tubuh lain.

"Saya jelaskan, saat Brigadir J melakukan penembakan ke Bharada E, dia memegang senjatanya dengan menggunakan 2 tangan.

Ada peluru yang kena ke jari Brigadir J yang kemudian tembus dan mengenai bagian tubuh yang lain," ucap Budhi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan sebelumnya mengonfirmasi terkait peristiwa penembakan anggota polri itu.

"Benar telah terjadi pada hari Jumat 8 Juli 2022.

Kurang lebih jam 17 atau jam 5 sore," kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/7/2022).

Ramadhan mengatakan, J diduga sempat melakukan pelecehan dan menodongkan pistol kepada istri Kepala Divisi Propam Polri, Ferdy, di salah satu kamar di rumah tersebut

“Itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar,” kata Ramadhan.

Saat kejadian itu, Ramadhan mengatakan, Ferdy tidak sedang berada di rumah.

Ferdy mengetahui peristiwa itu setelah mendapat telepon dari istrinya.

“Pak Kadiv Propam langsung menelepon Polres Jakarta Selatan dan Polres Jakarta Selatan melakukan olah TKP,” ujar Ramadhan.

Saat peristiwa itu terjadi, istri Kadiv Propam juga berteriak. Bharada E yang sedang berada di lantai atas mendengar teriakan itu dan datang menghampiri pusat suara.

Bharada E kemudian langsung disambut tembakan oleh Brigadir J.

Bharada E pun membalas tembakannya yang kemudian membuat Brigadir J tewas.

“Yang jelas Bharada E itu posisinya di atas, jadi saat Brigadir J menodongkan senjata tersebut, istri Kadiv Propam teriak, ketika teriak itu Brigadir J itu panik dan keluar dari kamar,” ucap dia.

“Nah di luar kamar itu kan teriak, setelah dengar teriakan, itu Bharada E itu dari atas, masih di atas itu bertanya ‘Ada apa bang?’ Tapi langsung disambut dengan tembakan yang dilakukan oleh Brigadir J,” ucap dia.

Menurut Ramadhan, Brigadir J dan Bharada E merupakan anggota Brimob yang ditugaskan sebagai staf Divisi Propam Polri.

Brigadir J selama ini juga bertugas sebagai sopir istri Irjen Ferdy Sambo.

Sedangkan Bharada E merupakan aide de camp (ADC) atau asisten pribadi Ferdy Sambo.

“Brigadir J itu sopir, jadi melakukan tugas mengamankan tapi dia sopirlah begitu,” kata Ramdhan.

(Kompas.com/Rahel Narda Chaterine/Muhammad Isa Bustomi)

Tayang di Kompas.com dan Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved