Internasional
Jadi Senjata Makan Tuan, Rusia Berikan Iming-iming ke Dunia Jika Negara Barat Cabut Sanksi
Kebijakan embargo yang dilancarkan negara Barat justru menjadi senjata makan tuan. Kini mereka sendiri kesulitan memasok bahan pangan dan energi.
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Negara-negara Barat masih terus memberikan sanksi bagi Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Hal tersebut menjadi menarik karena sanksi yang dikenakan ke Rusia menjadi senjata makan tuan.
Kini, krisis ekonomi mulai dirasakan di banyak negara karena perang Rusia dan Ukraina yang tak kunjung usai.
Selain itu, negara Barat juga memberi banyak embargo kepada Rusia yang mengakibatkan mereka sendiri jadi kewalahan memasok bahan pangan dan energi.
Rusia pun mengiming-imingi negara Barat jika mereka mau mencabut sanksi yang diberikan.
Pemerintah Rusia menyebutkan, bakal ada dampak positif jika Barat menghapus atau mencabut sanksi terhadap negara tersebut yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina.
Melansir TASS, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Vedomosti, salah satu dampak positif yang dimaksud adalah akan terjadi penurunan harga global untuk sumber daya energi dan makanan.
"Berapa lama harga energi tetap tinggi akan tergantung pada dinamika ekonomi global dan durasi pembatasan yang diberlakukan oleh negara-negara Barat," kata Siluanov.
Saat menjawab pertanyaan tentang apakah pencabutan pembatasan akan menyebabkan pasar "mendingin" dan menemukan keseimbangan, dia berkata:
"Tentu saja. Dan ini juga berlaku untuk makanan, sumber daya energi, dan logistik, yaitu semua barang dan jasa yang dikenai sanksi."
Menurut Siluanov, Rusia diuntungkan dari situasi saat ini di pasar energi dunia.
“Situasinya positif bagi Rusia karena harga energi yang tinggi, tetapi untuk seluruh dunia situasinya agak suram," lanjutnya.
Dia menjelaskan, saat ini harga komoditas yang tinggi seperti itu disebabkan oleh pembatasan yang diberlakukan oleh negara-negara Barat.
"Mereka ingin menghukum Rusia, tetapi mereka menghukum diri mereka sendiri. Bahkan dengan diskon Ural terhadap Brent, kami menerima pendapatan minyak dan gas yang baik. Hukum penawaran dan permintaan yang sederhana berhasil," kata Siluanov.
Baca juga: BLACKPINK Konser dalam Game, Ada Lagu Spesial dalam The Virtual
Baca juga: Megawati Soekarnoputri Minta Puan Maharani Temui Semua Ketua Umum Partai Politik, Mencoba Koalisi
Sanksi terhadap Rusia
Melansir BBC, Rusia dilaporkan telah melewatkan tenggat waktu untuk melakukan pembayaran utang, karena sanksi yang dikenakan padanya.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, berbagai sanksi telah diumumkan yang ditujukan untuk membatasi kemampuan Rusia dalam membiayai perang.
Apa itu sanksi internasional?
Sanksi adalah hukuman yang dijatuhkan oleh satu negara ke negara lain, untuk menghentikannya bertindak agresif, atau melanggar hukum internasional.
Sanksi adalah salah satu tindakan terberat yang dapat dilakukan negara, selain berperang.
Bagaimana sanksi terhadap Rusia?

Negara-negara Barat telah menargetkan individu kaya, bank, bisnis, dan perusahaan milik negara.
Sanksi keuangan
Rusia diyakini telah gagal membayar utang untuk pertama kalinya sejak 1998, setelah melewatkan tenggat waktu penting.
Rusia memiliki uang untuk melakukan pembayaran US$ 100 juta, tetapi sanksi membuatnya tidak mungkin untuk melakukannya.
Hal ini mengusul serangkaian tindakan yang diambil terhadap lembaga keuangannya.
AS telah melarang Rusia melakukan pembayaran utang menggunakan US$ 600 juta yang dimilikinya di bank-bank AS, sehingga mempersulit Rusia untuk membayar kembali pinjaman internasionalnya.
Aset bank sentral Rusia telah dibekukan, untuk menghentikannya menggunakan dana senilai US$ 630 miliar dari cadangan yang dimilikinya dalam mata uang asing.
Baca juga: Berikut Sejumlah Proyek Infrastruktur yang Dibangun di Manado Sulawesi Utara Tahun 2022
Baca juga: Terungkap Penyebab Paman Brigadir J Meninggal Dunia Usai Beri Ucapan Duka, Picah Pembuluh Darah
Bank-bank besar Rusia telah dihapus dari sistem pesan keuangan internasional Swift, yang akan menunda pembayaran ke Rusia untuk ekspor minyak dan gasnya.
Inggris telah mengecualikan bank-bank utama Rusia dari sistem keuangan Inggris, membekukan aset semua bank Rusia, melarang perusahaan Rusia meminjam uang, dan membatasi simpanan yang dapat dibuat orang Rusia di bank-bank Inggris.
Minyak dan gas
Rusia diperkirakan telah memperoleh hampir US$ 100 miliar dari ekspor minyak dan gas selama 100 hari pertama perang.
Sanksi yang menargetkan ekspornya telah diumumkan:
- Uni Eropa (UE) mengatakan akan melarang semua impor minyak yang dibawa melalui laut dari Rusia pada akhir 2022
- AS melarang semua impor minyak dan gas Rusia

- Inggris akan menghapus impor minyak Rusia pada akhir 2022
- Jerman telah membekukan rencana pembukaan pipa gas utama dari Rusia
Baca juga: Gempa Guncang Jawa Timur Siang Ini Rabu 13 Juli 2022, Baru Terjadi Guncang, Info BMKG Magnitudonya
Baca juga: Walikota Maurits Mantiri Apresiasi BPJS Kesehatan Bitung Sulawesi Utara
- Uni Eropa mengatakan akan menghentikan impor batubara Rusia pada Agustus
(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Ini Iming-iming yang Dijanjikan Rusia kepada Dunia Jika Barat Cabut Sanksi.