Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Rusia Diuntungan dengan Krisis Ekonomi Dunia, Senjata Makan Tuan Bagi Negara Barat

Saat ini, dunia tengah dilanda krisis ekonomi. Namun, Rusia justru diuntungkan dengan hal tersebut. Hukuman dari negara Barat menjadi berbalik.

Editor: Isvara Savitri
Reuters
Presiden Rusia, Vladimir Putin. Rusia justru diuntungkan dengan krisis ekonomi yang tengah melanda dunia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Saat ini, dunia tengah dilanda krisis ekonomi.

Krisis ekonomi tersebut menyebabkan harga pangan dan harga bahan bakar meningkat drastis.

Di sisi lain, Rusia justru merasa diuntungkan dengan krisis yang tengah dialami dunia.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov.

Siluanov mengatakan, menghapus pembatasan yang diberlakukan oleh Barat terhadap Rusia akan menyebabkan penurunan harga global untuk sumber daya energi dan makanan.

"Berapa lama harga energi tetap tinggi akan tergantung pada dinamika ekonomi global dan durasi pembatasan yang diberlakukan oleh negara-negara Barat," kata Siluanov dalam sebuah wawancara dengan Vedomosti.

Menjawab pertanyaan tentang apakah pencabutan pembatasan akan menyebabkan pasar "mendingin" dan menemukan keseimbangan, dia berkata, "Tentu saja. Dan ini juga berlaku untuk makanan, sumber daya energi, dan logistik, yaitu semua barang dan jasa yang dikenai sanksi. "

Menurut menteri, Rusia diuntungkan dari situasi saat ini di pasar energi dunia.

“Situasinya positif bagi Rusia karena harga energi yang tinggi, tetapi untuk seluruh dunia situasinya agak suram.

Harga komoditas yang tinggi seperti itu disebabkan oleh pembatasan yang diberlakukan oleh negara-negara Barat.

Baca juga: Film Code Name: Geronimo Akan Tayang di Bioskop Trans TV Nanti Malam, Ini Sinopsisnya

Baca juga: Bocoran Cerita Sinetron Ikatan Cinta Selasa 12 Juli 2022, Reyna Butuh Perlakuan Khusus

Mereka ingin menghukum Rusia, tetapi mereka menghukum diri mereka sendiri.

“Bahkan dengan diskon Ural terhadap Brent, kami menerima pendapatan minyak dan gas yang baik. Hukum penawaran dan permintaan yang sederhana berhasil," kata Siluanov.

Jerman Kelabakan

Sementara Jerman makin kelabakan setelah pipa gas utama dari Rusia ke Eropa barat ditutup untuk pemeliharaan tahunan tidak bakalan dibuka lagi.

Dikutip dari USA Today, bahkan Jerman bermaksud untuk kembali mengoperasikan 10 pembangkit listrik tenaga batu bara.

Pipa-pipa di fasilitas pendaratan pipa gas Nord Stream 2 di Lubmin, Jerman utara, pada 15 Februari 2022.
Pipa-pipa di fasilitas pendaratan pipa gas Nord Stream 2 di Lubmin, Jerman utara, pada 15 Februari 2022. (AP PHOTO/MICHAEL SOHN)
Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved