Terungkap Pengakuan Mengejutkan Mas Bechi: 'Saya Sering Difitnah Mantan Istri Abah Saya'
Terungkap pengakuan mengejutkan dari pelaku pelecehan seksual yaitu Mas Bechi anak dari anak pemuka agama di Jombang.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus penangkapan MSAT (42) alias Mas Bechi menuai sorotan publik.
Terkuak fakta mengejutkan sebelum anak pemuka agama itu ditangkap.
Ternyata sebelum dirinya ditangkap, Mas Bechi sempat mengaku bahwa ia telah difitnah.

Baca juga: Sosok Irjen Pol Nico Afinta, Kapolda Jawa Timur yang Berhasil Tangkap Mas Bechi di Jombang
Mas Bechi menyebut fitnah itu diduga datang dari mantan istri kedua ayahnya.
Mas Bechi menegaskan dirinya tidak mungkin melakukan tindakan pencabulan sebagaimana yang dituduhkan selama ini.
Dijelaskan bahwa kejadian tersebut tertulis dalam kronologi yang diunggah, Kamis 7 Juli 2022.
Isinya, bahwa Mas Bechi merasa di fitnah oleh mantan istri kedua ayahnya.
“Sudah sejak kecil saya sering difitnah oleh keluarga dan mantan istri kedua abah saya, sudah biasa, sudah kebal. Tapi fitnah terakhir yang dibilang saya melakukan pelecehan seksual terhadap santriwati saya, ini sungguh biadab dan keterlaluan, tunggu saja Allah akan membalas setiap perbuatan fitnah,” kata Mas Bechi
Menurut putra Kiai MM, tuduhan pencabulan yang diarahkan kepadanya adalah fitnah.
Hal itu lantaran kejadian disebutkan tahun 2017 tapi baru dilaporkan 2019 dan langsung jadi tersangka.
“Dan tanpa mendalami bukti-bukti kongkret. Ini sangat tidak masuk akal.
Mengingat pelapor sudah pernah dipanggil untuk dikonfrontir kebenaran di hadapan kedua orang tua saya. Bahkan istri saya dan pengakuan mereka di bawah tekanan dan ancaman dari mantan istri abah saya.
Karena jika mereka tidak mau mengikuti perintah mantan istri kedua abah saya akan dikeluarkan dari sekolah,” tulis Mas Bechi.
Mas Bechi Tantang Polisi
Kemudian, Mas Bechi mengungkapkan kalau selama 2 tahun ini dirinya tidaklah buron seperti yang dikatakan polisi.
Tersangka bahkan terang-terangan mengaku selama ini ia di rumahnya di Ponpes Shiddiqiyyah.
"Sampe sekarang saya gak pernah kemana-mana. Orangnya tuh gak buron, masih di rumah.
Saya buktikan saya masih di rumah. Saya masih bisa makan, minum kopi."
"Mereka juga gak pernah kirim surat ke saya sampai sekarang.
Merekanya juga gak pernah datang kesini," papar Mas Bechi, dikutip TribunnewsBogor.com dari akun media sosial yang diunggah ulang TVOne.
Lanjut Mas Bechi, ia menyindir polisi selama 2 tahun ini justru tak berani menangkapnya.
"Kenapa gak berani main gentle, ya karena kalian licik, picik," ucapnya.

Baca juga: Kabar Terbaru Mas Bechi setelah Ditangkap Polisi, Keberadaannya Bikin Penasaran saat Idul Adha
Jikalau ia disuruh menyerahkan diri, anak Kiai pendiri Pondok Pesantren Shiddiqiyyah pun mengaku tidak kan pernah mau.
"Kalau saya disuruh kesana, sampai kiamat gak mau (ora gelem), saya gak akan datang.
Saya tidak akan pernah menyerah pada kedzoliman," ungkap Mas Bechi.
Bahkan jika polisi berani mengeroyok dan mengepungnya, Mas Bechi tetap bersikukuh tidak akan pernah mau menyerahkan diri.
"Kalian keroyok saya berapa aja, saya gak akan pernah menyerah," tegas Más Bechi.
Lanjut Mas Bechi, dirinya mengaku tidak pernah bertemu dengan para korban.
"Lha wong gak pernah ketemu orangnya (korban), lo kok dijadiin tersangka," ucapnya.
Bahkan Mas Bechi heran, jika dirinya salah kenapa keluarganya masih membelanya.
"Misalnya saya berbuat salah, berbuat tidak pantas. Mestinya kan keluarga saya mencak-mencak. Alhamdulillah dari 2019 sampai sekarang masih baik-baik saja. Gak ada keluarga saya marahin saya,"
Maka dari itu, Mas Bechi menyindir sosok yang diduga mem fitnahnya.
"Kalau ada apa-apa, apalagi kekerasan seksual. Gak masuk akal. Gak perlu pencemaran nama baik," sindirnya.
Kemudian, Mas Bechi kembali menyinggung fitnah oleh segerombolan orang yang ingin menghancurkan Ponpes Shiddiqiyyah Jombang.
“Gerombolan yang telah mendzolimi saya dengan fitnah dan rekayasa kasus ini menjalin hubungan dengan beberapa institusi dan beberapa cukong rokok untuk menjebloskan saya. Mereka telah menguasai 61 sertifikat di lahan pesantren. Mereka serakah dan biadab dengan melakukan berbagai cara menguasai pondok kami,” kata Bechi.
Mas Bechi juga menulis bantahan bahwa tidak pernah melakukan pelecehan seksual sebagaimana yang dituduhkan.
“Saya akan berjihad demi kebenaran dan keadilan. Negara ini berkedaulatan rakyat berlandaskan UUD 45 dan Pancasila, apapun yang terjadi saya akan mempertahankan Ponpes Shiddiqiyyah Jombang ini, terima kasih sudah mendzolimi saya,” tandasnya.

Baca juga: Sosok Mas Bechi Moch Subchi Azal Tzani, Anak Kiai Jombang DPO Kasus Rudapaksa, Punya Ilmu Metafakta
Kondisi Mas Bechi di sel Tahanan
Drama kaburnya DPO kasus pencabulan santriwati yang dilakukan MSAT akhirnya berakhir.
MSAT yang merupakan anak kiai Jombang berhasil ditangkap Polda Jatim dan kini meringkuk di penjara.
Diberitakan sebelumnya, MSAT menjadi tersangka kasus dugaan pencabulan terhadap santriwati.
Diketahui MSAT dilaporkan ke polisi pada 29 Oktober 2019 oleh korban berinisial NA, salah seorang santri perempuan asal Jawa Tengah usai diduga melakukan pencabulan.
Pada Januari 2020, Polda Jatim mengambil alih kasus tersebut.
Setahun kemudian, MSAT resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan.
Resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan, MSAT atau yang karib disapa Mas Bechi mangkir berkali-kali dari panggilan polisi.
Guna menangkap pelaku pencabulan itu, Polda Jatim sampai melakukan beberapa kali penjemputan paksa.
Hingga akhirnya, Mas Bechi berhasil diringkus di kawasan Ponpes Shiddiqiyah Ploso, Kabupaten Jombang pada Kamis (7/7/2022) dini hari.
Mas Bechi tiba di Rutan Kelas I Surabaya pada pukul 02.00 Wib di tanggal 8 Juli 2022.
Kondisi terkini Mas Bechi usai ditangkap polisi pun terungkap.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jatim, Mas Bechi, tersangka kasus kekerasan seksual terhadap santriwati kini telah meringkuk di dalam penjara.
Namun Mas Bechi ditempatkan di dalam ruang isolasi khusus di Rutan Kelas I Surabaya, Medaeng, Sidoarjo.
Penempatan Mas Bechi di dalam ruang isolasi khusus itu dilakukan selama satu minggu.
Terkait alasan Mas Bechi ditempatkan terpisah dari napi lain, Kepala Rutan Kelas I Surabaya, Wahyu Hendrajati Setiyonugroho mengurai penjelasan.
"Khususnya di masa pandemi, jadi penempatan di kamar isolasi mandiri, sampai 7 hari," ungkap Wahyu Hendrajati Setiyonugroho dikutip pada Jumat (8/7/2022).
Ditegaskan kepala rutan, tidak ada pengistimewaan terhadap Mas Bechi selaku tahanan.
Sebab diungkap Wahyu Hendrajati Setiyonugroho, tahanan lain yang baru masuk ke Rutan Kelas I Surabaya juga mendapatkan mekanisme yang sama.
Perihal mekanisme keamanan Mas Bechi di ruang isolasi khusus, Wahyu Hendrajati Setiyonugroho menjamin bahwa tersangka berada dalam pengawasan penuh.
"Kalau kami sesuai SOP, terkait dengan keamanan itu sudah sesuai standarnya, semua berlaku sama, pengamanan kami lakukan sama seperti setiap harinya. (Personil tambahan) gak ada," imbuh Wahyu Hendrajati Setiyonugroho.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
https://medan.tribunnews.com/2022/07/11/pengakuan-mas-bechi-2-tahun-polisi-tak-berani-menangkapnya-karena-kalian-licik-picik?page=all