Manado Sulawesi Utara
Polemik Merger SD di Bunaken Manado Sulawesi Utara Selesai, Pemerintah dan Warga Sepakat
Masalah Merger SD di Bunaken Manado Sulawesi Utara yang Sempat Menimbulkan Polemik Kini Terselesaikan, Pemerintah dan Warga Sepakat.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Polemik merger di SD Inpres dan SD Negeri 1 Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara, selesai.
Pemkot Manado melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manado telah melakukan sosialisasi dan masyarakat menyetujuinya.
Kadis Pendidikan Manado Deysie Lumowa mengatakan, warga menerima merger setelah mendapat penjelasan dari pihak Dinas.
"Sosialisasi berlangsung lancar, warga menerima," kata dia Minggu (10/7/2022).
Menurut Deysie Lumowa, warga mengusulkan agar bangunan SDN Inpres Bunaken masih dapat digunakan untuk belajar mengajar atau ekstrakulikuler. Pihaknya mengiyakan.
"Sepanjang belum akan dipergunakan oleh pemerintah," ujar dia.
Camat Bunaken Imanuel Mandak berharap merger sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan di Bunaken.
Wali Kota Manado Andrei Angouw kembali angkat bicara soal kebijakan merger 14 SD di kota Manado.
Ini setelah sekolah di wilayah Tuminting ikut ikut Bunaken menolak merger.
Menurut Andrei Angouw, pertimbangan utama merger adalah kondisi kependudukan di kota Manado.
Ternyata populasi anak umur 6 tahun di Manado sangat rendah.
"Kita justru melimpah umur 20 tahun ke atas, " katanya di sela sela Rapat paripurna pembicaraan tingkat II Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD kota Manado tahun anggaran 2021 DPRD kota Manado, Rabu (6/7/2022).
Berkurangnya populasi, ungkap dia, menyebabkan banyak sekolah kekurangan siswa.
Kurang siswa menyebabkan alokasi dana BOS berkurang.
"Itu ditambah lagi masalah masalah lainnya. Seperti di Bunaken ada sekolah yang sangat dekat pembangkit listrik,"