Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Lagi, Bank Sentral Global Bersiap Naikkan Suku Bunga, Menekan Inflasi dan Permintaan

Bank sentral global berencana kembali meningkatkan suku bunga. Hal tersebut dilakukan untuk menekan inflasi dan mengontrol permintaan.

Editor: Isvara Savitri
NET
Inflasi. Bank sentral global berencana terus meniakkan suku bunga untuk menekan inflasi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Krisis ekonomi global diperkirakan masih terus berlanjut.

Pasalnya, Bank sentral global berencana terus menaikkan suku bunga.

Bank Sentral Amerika atau Federal Reserve (The Fed) misalnya, akan menerukan kenaikan suku bunga.

Hal tersebut dilakukan untuk mengendalikan permintaan dan menekan inflasi.

Washington Post pada Minggu (10/7) melaporkan, kenaikan tersebut sejalan dengan pertumbuhan lapangan kerja dan penurunan tingkat pengangguran di AS pada level terendah dalam 50 tahun terakhir.

Berdasarkan laporan Ketenagakerjaaan AS, ada tambahan hampir 400 ribu lapangan kerja di Amerika pada Juni 2022.

Kenaikan tersebut menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja di Amerika semakin ketat. 

Dengan kondisi tersebut, The Fed akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada bulan ini.

Sebab resesi diperkirakan akan terus meningkat yang membuat sektor rumah tangga dan bisnis semakin khawatir. 

Kenaikan serupa akan terjadi di negara-negara lain seperti Hungaria dan Pakistan untuk menekan kenaikan harga.

Baca juga: Bakal Jadi Musim Terakhir, Berikut Jadwal Rilis Serial Stranger Things Season 5

Baca juga: 5 Tradisi Unik Idul Adha di Indonesia Selain Sembelih Hewan Kurban, Ada Gamelan hingga Manten Sapi

Bahkan Hungaria menaikkan hingga 200 basis poin dan Pakistan 125 basis poin.

Jerman sedang mempertimbangkan untuk mengesampingkan batas pinjaman yang ketat tahun depan jika Rusia menghentikan pengiriman gas alam.

Bahkan ada kesepakatan diam-diam antara anggota kabinet koalisi Kanselir Olaf Scholz jika Berlin tidak dapat mempertahankan rencana fiskal dalam keadaan darurat. 

Sebab, Presiden Rusia Vladimir Putin menutup sementara pipa Nord Stream 1 untuk pemeliharaan tahunan.

Hal ini sebagai alasan untuk menghentikan aliran gas ke Jerman untuk jangka waktu yang lebih lama.

Gedung Bank Sentral AS
Gedung Bank Sentral AS (kontan)
Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved