Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Idul Adha 2022

Masyarakat Bisa Menikmati Daging Merah Saat Idul Adha dengan Tenang, Ini Penyebab Asli Hipertensi

Daging merah rupanya bukan merupakan pemicu utama hipertensi atau tekanan darah tinggi. Pemicu hipertensi lebih disebabkan karena bumbu.

Editor: Isvara Savitri
pexels.com
Ilustrasi daging sapi mentah. Berikut cara menghindari kolesterol setelah makan daging saat Idul Adha 2022. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Dua hari lagi masyoritas masyarakat Indonesia akan merayakan Idul Adha 2022.

Biasanya, Idul Adha diramaikan dengan momen menyembelih hewan kurban.

Masyarakat Indonesia biasanya akan menyembelih sapi, kambing, dan domba.

Hewan kurban tersebut kemudian bisa dinikmati semua kalangan.

Daging merah tersebut kemudian diolah menjadi berbagai jenis makanan sesuai selera.

Namun, terkadang ada ketakutan bagi masyarakat tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Mengutip laman P2ptm.kemkes.go.id, hipertensi atau tekanan darah tinggi sendiri adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.

Penelitian sudah membuktikan bahwa semakin tinggi tekanan darah seseorang, semakin tinggi pula risiko terkena penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke.

Sekarang pertanyaannya, apakah benar konsumsi daging merah akan memicu hipertensi?

Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal-Hipertensi dr. Tunggul Situmorang, SpPD-KGH menjawab.

Baca juga: Negara Barat Beri Banyak Sanksi ke Rusia, Vladimir Putin Sebut Picu Krisis Energi di Seluruh Dunia

Baca juga: Siap-siap Saksikan Akting Memukau Johnny Depp Lagi, Film La Favorite akan Tayang di Netflix

Menurut Tunggul, tidak ada satu daging pun yang menyebabkan hipertensi.

Ada lebih dari 90 persen penyebab utama hipertensi adalah faktor genetik atau keturunan.

Kondisi tersebut dikategorikan sebagai hipertensi primer atau essential hypertension.

“Di semua buku hipertensi yang pernah saya baca, tidak ada satu statement pun yang menyatakan daging (daging sapi atau kambing) sebagai penyebab hipertensi,” kata Tunggul.

Terkait dengan asupan makanan, sebenarnya hipertensi dikaitkan dengan jumlah asupan garam yang masuk dalam tubuh.

Ilustrasi daging merah. Agar tidak darah tinggi dan kolesterol naik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi daging merah.
Ilustrasi daging merah. Agar tidak darah tinggi dan kolesterol naik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi daging merah. (pexels.com)

“Konsumsi garam meningkat, hipertensi meningkat,” ucapnya.

Oleh karena itu, kemungkinan persepsi yang salah terkait daging dan kaitannya dengan hipertensi adalah mengenai kandungan garam dan/atau risiko kandungan lemak kolesterolnya.

Naiknya kolesterol akan menjadi risiko tambahan yang berlipat untuk risiko serangan kardiovaskultar seperti serangan jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, dan sebagainya.

Jadi sekali lagi, tidak sepenuhnya daging kambing menyebabkan hipertensi.

Sebagai informasi, kadar kolesterol daging kambing hanya sekitar 57 mg per 100 gram, sedangkan kadar kolesterol daging sapi sekitar 89 mg per 100 gram, dan daging ayam 83 mg per 100 gram.

Baca juga: Gempa Guncang Jawa Timur Sabtu 9 Juli 2022, Guncangan di Laut, Info BMKG Magnitudo dan Lokasinya

Baca juga: Umat Islam Perlu Baca dan Lakukan Hal ini Sebelum Sholat Idul Adha 2022 Besok, Pria Wanita Beda Doa

Kemudian, kandungan lemak pada 100 gram daging kambing hanya 2,3 gram, sedangkan per 100 gram daging sapi mencapai 15 gram dan daging ayam kurang dari 7,5 gram.

Selain lemak dan kolesterol, kandungan kalori daging kambing terhitung lebih rendah dibandingkan daging sapi maupun daging ayam, dengan setiap 100 gramnya, daging kambing mengandung 109 kalori, daging sapi sebesar 250 kalori, dan daging ayam 196 kalori.

Kendati demikian, mengonsumsi daging kambing juga bisa membahayakan kesehatan lebih karena cara memasaknya, seperti digoreng terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut, dipanggang, atau dibakar.

Daging Kambing
Daging Kambing ()

Penggunaan minyak, mentega, atau margarin pun dapat berubah menjadi lemak yang kemudian terserap oleh daging.

Baca juga: KKB Papua Rudapaksa Anak-anak di Beoga, Warga Dibunuh hingga Sekolah Dibakar

Baca juga: Nasib Pilu Ayu Ting Ting, Kini Dilaporkan ke Polisi, Buntut 3 Orang Tewas di Tempat Karaoke Miliknya

Bahkan, bumbu atau bahan penyedap (tinggi sodium) dan santan juga mengandung lemak jenuh yang cenderung bahayakan kesehatan.(*)

 

Artikel ini telah tayang di grid.id dengan judul Satu Indonesia Salah Besar, Bukan Daging Kambing yang Jadi Penyebab Hipertensi, Ahli Beberkan Fakta Sebenarnya!.

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved